Ketua MPR: Pilkada Serentak, Hanya Jakarta yang Sedikit Panas

Selama ini, Zulkifli Hasan mengakui demokrasi yang ada sebagai demokrasi yang sangat terbuka namun mahal.

oleh Liputan6 diperbarui 30 Jan 2017, 13:15 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2017, 13:15 WIB
Zulkifli Hasan
Ketua MPR Zulkifli Hasan. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Pilkada serentak akan digelar di 101 wilayah di Indonesia. Ajang demokrasi itu rencananya berlangsung pada 15 Februari 2017.

Menurut Ketua MPR Zulkifli Hasan, tak ada masalah dalam proses Pilkada 2017 ini. Suasana di berbagai daerah berlangsung kondusif.

"Hanya di Jakarta yang sedikit panas," ujar Zulkifli Hasan, Senin (30/1/2017).

Bagi Zulkifli Hasan, demokrasi yang berkembang harus menuju ke Sila 5 Pancasila yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Bila rakyat ingin makmur dan adil, bangsa ini harus berdaulat khususnya di bidang pangan.

"Kalau itu tak berdaulat maka kesenjangan pasti akan terjadi," ujar Zulkifli seperti dikutip dari Antara.

Selama ini diakui demokrasi yang ada sebagai demokrasi yang sangat terbuka namun mahal. Hal ini menurut Zulkifli bisa menimbulkan kesenjangan.

Dalam Pilkada ini, ungkap dia, ada seorang calon kepala daerah yang menghabiskan biaya hingga Rp 150 miliar. Akibat yang demikian maka ketika dirinya terpilih membuatnya harus berutang budi, akibatnya daerah itu dikuasai oleh 3 orang, yaitu penguasa sumber daya alam, penguasa proyek, dan penguasa soal jabatan.

"Karena yang demikian maka di daerah itu ada seorang sarjana agama jadi kepala dinas pertambangan," ujar Zulkifli.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya