Perkuat Pengamanan Pilkada DKI, 29 Ribu Personel Dikerahkan

Polri-TNI mempertebal pengamanan jelang pemungutan suara Pilkada DKI 2017 pada Rabu 15 Februari 2017.

oleh Nafiysul QodarMuhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 13 Feb 2017, 22:17 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2017, 22:17 WIB
Ilustrasi Pengamanan Pilkada DKI
Ilustrasi Pengamanan Pilkada DKI.

Liputan6.com, Jakarta - Polri-TNI mempertebal pengamanan jelang pemungutan suara Pilkada DKI 2017 pada Rabu 15 Februari 2017. Sebanyak 29 ribu personel gabungan dari Polri dan TNI disiagakan untuk mengamankan jalan pesta demokrasi di Ibu Kota.

Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan mengatakan, pihaknya mendapatkan tambahan kekuatan dari Kodam Jaya sebanyak empat kompi. Total personel TNI yang disiagakan mencapai 5.500 orang.

"Banyak banget. Kodam Jaya tambah lagi tadi. Kemarin 5.000, saya minta tambahan lagi empat SSK (satuan setingkat kompi), jadi 5.500. Dari kami ada 23.468. Jadi total hampir 29 ribu siap mengamankan," ujar Iriawan saat jumpa pers di Makodam Jaya, Jakarta Timur, Senin (13/2/2017).

Dia menuturkan, pihaknya dan TNI sudah menyatu untuk mengamankan Ibu Kota dari segala ancaman. Termasuk saat menghadapi Pilkada DKI, kedua instansi ini telah lama mempersiapkan strategi pengamanannya.

"Kami dengan TNI sudah bukan seperti kesatuan yang berbeda, sudah seperti satu saja. Kita tidak canggung untuk mengamankan Ibu Kota. Jadi sama saja, punya beliau punya saya, punya saya, punya beliau juga, pasukannya sama," tutur dia.

"Oleh sebab itu, kami minta Panglima Kodam, untuk para babinsa juga kami minta untuk bisa mendekat di sekitar, untuk memantau juga, untuk menghadapi kemungkinan ada penekanan-penekanan di masyarakat," sambung Iriawan.

Kendati begitu, lanjut dia, belum ada kerawanan yang berarti jelang pemungutan suara Pilkada DKI. Namun petugas tetap waspada di lapangan.

"Malam ini pukul 02.00 WIB, pasukan kami, personel sudah masuk ke TPS-TPS, ke lokasi-lokasi tentunya untuk menghadapi tanggal 15 nanti. Mari kita sama sukseskan Pilkada DKI 2017. Kita semua menginginkan aman, damai, kondusif," ucap Iriawan.

Pangdam Jaya Mayjen Teddy Lhaksmana menegaskan, pihaknya siap mendukung Polri, KPU, dan Bawaslu untuk mengamankan jalannya Pilkada DKI 2017. Teddy juga telah menginstruksikan bawahannya untuk rutin patroli selama proses tahapan pilkada berlangsung.

"Sudah saya keluarkan instruksi kepada tiga pilar, untuk melaksanakan patroli, menjaga ketertiban, keamanan, menghadapi lusa (pemungutan suara). Jangan ragukan kami untuk menciptakan Jakarta aman, damai," ucap Teddy.

Kenapa Banyak?

Ada 29.000 personel TNI-Polri yang mengamankan Pilkada DKI 2017. Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan mengatakan banyaknya personel ini untuk memperlancar jalannya pesta demokrasi di Ibu Kota.

"Kenapa banyak? Karena kita ingin berjalan lancar, lebih banyak personel untuk saya lebih baik," kata Iriawan  usai rapat di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU DKI), Salemba Raya, Jakarta Pusat, Senin (13/2/2017).

Menurut dia, puluhan ribu personel diturunkan bukan mengartikan adanya acaman kerawanan tertentu. Ini semata atas alasan keamanan.

"Banyak (personel) bukan berarti ini rawan, tapi karena kita ingin aman saja," tegas Iriawan.

Sementara terkait kemungkinan potensi tekanan dari kelompok tertentu, dia mengaku Polri-TNI siap lakukan antisipasi. Jenderal bintang dua ini pun yakin pemilih Pilkada DKI sudah bisa memilih seusai hatinya dan tidak bisa ditekan.

"Antisipasi pasti ada, kita punya perkiraan, kejadian tidak tiba-tiba tentu ada prosesnya. Saya pikir masyarakat kita udah pinter (tidak bisa ditekan) memilih sesuai apa yang ada di hatinya," pungkas Iriawan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya