Djarot: Pakai Peci Hitam Menuntut Saya Lebih Mawas Diri

Djarot mengaku terinspirasi kembali mengenakan peci hitam saat berziarah ke makam orang tuanya di Surabaya.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 03 Apr 2017, 07:05 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2017, 07:05 WIB
Djarot Saiful Hidaya Dialog dengan Takmir Masjid
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidaya Dialog dengan Takmir Masjid

Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memutuskan untuk mengganti fotonya di surat suara pada Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. Di foto pada surat suara tersebut, Djarot tampil beda dengan mengenakan peci hitam.

Djarot pun menceritakan alasannya memakai peci dalam di foto surat suara Pilkada DKI putaran kedua.

"Inspirasi memakai peci keluar ketika saya sama istri ziarah ke makan orangtua di Surabaya dan ke malam Bung Karno. Di sana itulah saudara saya di Blitar bisikin saya, Pak Djarot kok berubah, dulu di Blitar pake peci," ujar Djarot dalam Talkshow Kandidat Pemimpin Jakarta di Djakarta Theater, Minggu, 2 April 2017.

Djarot juga menunturkan bahwa dengan memakai peci atau kopiah dapat menuntut diri untuk lebih mawas diri.

"Pake kopiah itu menuntut kita lebih mawas diri tidak sombong, rendah hati, dalam menghadapi orang di Jakarta. Kita perlu seperti itu," ucap mantan Wali Kota Blitar itu. 

Sebelumnya, jubir tim Ahok - Djarot, Raja Juli Antoni mengatakan pemakian peci adalah inisiatif Djarot sendiri.

"Inisiatif Pak Djarot sendiri. Tidak ada yang mengarahkan, pilihan personal. Pak Djarot merasa lebih pas pakai kopiah. Dan saya setuju. Pak Djarot kelihatan tambah berwibawa dengan kopiah itu. Kumis tebal-hitam dan kopiah hitam cocok banget," kata Toni.

Dia membantah adanya anggapan pemakaian peci untuk meniru calon gubernur lain.

"Enggak (niru). Kopiah kan sudah dipakai dari sejak dulu. GR (gede rasa) saja calon lain itu kalau anggap Pak Djarot meniru mereka. Bung Karno dari dulu pakai peci. Jangan GR," ucap Toni.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya