Cerita Ahok soal Pemberian Nama Masjid Raya DKI Hasyim Asy'ari

Ahok menuturkan, awalnya masjid raya di Daan Mogot itu diusulkan bernama masjid Nurul Qamar yang berarti Cahaya Purnama.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 07 Apr 2017, 20:32 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2017, 20:32 WIB
Ahok Djarot ke GP Anshor
Pasangan calon gubernur DKI Jakarta Ahok - Djarot saat mengunjungi kantor GP Anshor. (Liputan6.com/Delvira Chairani Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta Calon Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengunjungi kantor GP Ansor di Jakarta. Dalam kesempatan itu, ia bercerita alasan penamaan Masjid Raya Pemprov DKI di Daan Mogot, Jakarta Barat.

Ahok menuturkan, awalnya masjid tersebut diusulkan bernama masjid Nurul Qamar yang berarti Cahaya Purnama. Nama itu disampaikan sebagai penghargaan program Ahok dalam membangun masjid tersebut.

"Ada pejabat di DKI ngusulin saya nama Masjid Raya Daan Mogot dikasih nama Nurul Qamar (katanya) 'supaya orang tahu bapak yang bikin.' Saya bilang 'tidak boleh, kita kan mau tegakkan ajaran Rahmatan Lil Alamin, lebih baik namanya Hasyim Asy'ari'," ujar Ahok di kantor GP Ansor, Jumat (7/4/2017).

Masjid Raya DKI akhirnya diberi nama Hasyim Asyari. Masjid yang akan diresmikan pada 16 April dan rencananya akan dihadiri Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Selain itu, di depan banser GP Ansor, Ahok juga membahas soal revitalisasi kawasan makam Mbah Priok di Jakarta Utara.

"Tempat ini tidak bisa digusur kecuali Taliban berkuasa. Ini kita akan bangun hampir Rp 50 miliar kompleksnya, akan jadi tempat destinasi religi yang paling baik, masjid di atas danau," kata Ahok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya