Liputan6.com, Sidoarjo - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut dua Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mendukung ekspor rambut palsu atau wig ke Afrika seperti yang sudah dilakukan oleh PT Hair Star Indonesia di kawasan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
"Kami sangat apresiasi. Ini luar biasa. Produk dari Jawa Timur bisa diekspor hingga ke Afrika. Apalagi, perusahaan ini telah berkembang dan bertahan sejak tahun 80-an," ujar Gus Ipul seperti dikutip dari Antara, Kamis (19/4/2018).
Menurutnya, perusahaan serupa harus terus diperkuat, mengingat perusahaan tersebut merupakan industri padat karya yang memperkerjakan ribuan karyawan.
Advertisement
"Ke depan harus dirancang langkah bersama dengan investor dan perusahaan untuk memperkuat ekpor asal Jatim," ucapnya.
Gus Ipul mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim kedepan akan mempermudah perolehan bahan baku, di antaranya dengan membatasi ekspor bahan baku.
"Intinya kami ingin perusahaan menang di kancah global dan bisa ekspor. Kalau perusahaan ini sudah ekspor, artinya produknya sudah diterima oleh dunia internasional," ucapnya.
Terkait proses perizinan ekspor, lanjut Gus Ipul, Pemprov Jatim juga akan membantu mempermudah prosesnya.
"Selama ini izin prinsipnya cenderung besar. Namun, realisasinya masih kecil," kata Gus Ipul yang berpasangan dengan Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Ekspor Jatim Defisit
Menurut Gus Ipul, ekspor Jawa Timur sedang defisit dibandingkan dengan impor. Dia menyebut, mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Desember 2017 lalu misalnya tercatat ekspor di Jatim ada di angka 1,55 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Sementara, kata Gus Ipul, impor pada Desember 2017 mencapai 2,02 miliar dolar AS.
"Itu salah satu tantangan. Ekspor yang masih minus," tegas Gus Ipul.
PT Hair Star Indonesia merupakan industri pengolahan rambut yang telah memulai produksi sejak 1989 silam.
Direktur PT Hair Star Indonesia Norman Sartono mengatakan, bahan baku yang digunakan industri ini berasal dari komponen lokal serta memakai beberapa bahan sintesis dari Korea, Jepang, hingga China. Hasil produksi pabrik ini diekspor ke Singapura, Jepang, hingga Afrika.
"Perusahaan kami memiliki sekitar tiga ribu karyawan yang berada di beberapa pabrik se-Jatim," kata Norman.
Advertisement