Liputan6.com, Jakarta - Relawan Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, ada upaya untuk membenturkan pihaknya dengan masyarakat, terkait orasi Presiden Jokowi di Sentul, Bogor, beberapa hari lalu.
"Namanya usaha (memecah belah) boleh saja. Kan orangnya itu-itu saja. Yang nyerang, yang nyebarin di sosmed itu-itu saja. Yang komen itu-itu saja. Sudah hafal," ucap Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi di Jakarta, Selasa (7/8/2018).
Baca Juga
Menurut dia, demokrasi harus diisi dengan wacana konstruktif. Karena masih banyak persoalan bangsa.
Advertisement
Dia pun menegaskan, relawan Jokowi itu solid dan militan. Karena pihaknya lebih sadar bahwa persatuan Indonesia lebih penting daripada Pileg dan Pilpres.
"Relawan Jokowi itu solid dan militan. Karena kita sadar persatuan nasional lebih penting daripada Pileg dan Pilpres. Jangan sampai Pilpres 2019 memecah belah," pungkasnya.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Penjelasan Jokowi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengklarifikasi soal pernyataannya saat pertemuan dengan relawan di Sentul, Bogor, pada Sabtu, 4 Agustus 2018. Saat itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyampaikan apabila diajak berantem, maka harus berani melawan.
Menurut Jokowi, agar tidak salah arti, maka masyarakat harus melihat secara utuh pidatonya di depan para relawan tersebut.
"Siapa yang ngomong? Ditonton (videonya) yang komplet, dong," ujar dia di Pantai Ancol, Jakarta Utara, Senin 6 Agustus 2018.
Jokowi mengungkapkan, justru yang ingin dia sampaikan adalah jangan sampai masyarakat terpecah-belah oleh ujaran atau penyataan yang menyebarkan kebencian dan saling menjelekkan satu sama lain.
"Saya kan sampaikan aset terbesar kita adalah persatuan, kerukunan. Oleh sebab itu, jangan sampai membangun kebencian, saling mencela, saling menjelekkan, saya sampaikan itu," kata Jokowi.
Advertisement