Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum memutuskan tanggal debat terakhir kandidat Pilpres 2019. Awalnya, debat kelima ini bakal digelar pada 13 April 2019, namun dalam rapat terakhir dimajukan menjadi 10 April mengingat kepadatan agenda kampanye kedua pasangan calon.
Kini, Wakil ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso meminta KPU mengembalikan jadwal debat terakhir menjadi tanggal 13 April karena pada tanggal 10 capres Prabowo Subianto ada kegiatan lain.
Baca Juga
"Kami tetap mengusulkan pada uslan awal KPU debat terakhir sesuai usulan KPU draft KPU tanggal 13 April," kata Priyo di KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu (26/12/2018).
Advertisement
Dia menambahkan, 13 April merupakan momen berharga bagi kedua paslon Pilpres 2019 untuk menyampaikan visi-misi brilian pada kesempatan terakhir. Sehingga rakyat bisa mencermati program para paslon sebelum mendekati hari pemilihan pada 17 April 2019.
"Kami hitung kemungkinan debat terakhir kalau disetujui tanggal 13 itu jutaan akan menonton, ini menit paling terakhir sebelum ditutup tidak ada kampanye," kata Priyo.
Terpisah, Wakil Direktur Saksi Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Lukman Eddy meminta KPU tidak plin plan dalam memutuskan jadwal karena menganggu agenda kampanye Jokowi-Ma'ruf.
"Kalau keputusannya sudah diambil misalnya tanggal 10 ya sudah kita ikutin saja tanggal 10 agar jadwal paslon kami ini tidak terganggu agendanya untuk mengisi 21 hari kampanye besar di daerah. Kalau maju mundur kan terganggu jadwal kami. Harus ditetapkan dari awal," kata Eddy.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Diputuskan pada 28 Januari
Meski demikian, Lukman menyebut bahwa timnya bakal berusaha mengosongkan kembali jadwal pasangan calon nomor urut 01 itu pada tanggal 13.
"Ya kita siap aja, tapi sebaiknya jangan maju mundur karena kita ngaturnya agak ribet. Sama saja nggak jadi masalah," sambungnya.
Sementara, Ketua KPU Arief Budiman memberikan kesempatan kepada kedua tim kampanye untuk bersepakat memilih salah satu dari kedua tanggal tersebut sampai dengan pertemuan berikutnya pada tanggal 28 Januari mendatang.
"Kami berikan kesempatan, silakan kedua tim bertemu untuk membahas apakah tanggal 10 atau 13. Tapi pembahasan jangan lama-lama, supaya bisa mempersiapkan hal itu dengan lebih baik," pungkas Arief.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement