Liputan6.com, Jakarta - Wakil Direktur Saksi Tim Kampanye Nasional (TKN) Achmad Baidowi, menilai kehadiran Ma'ruf Amin sebagai cawapres memberi dampak positif bagi elektabilitas Jokowi. Dampak paling signifikan adalah mengikis label anti-Islam.
"Namun dengan kehadiran Kiai Ma'ruf Amin, tudingan-tudingan tersebut bisa terbantahkan. Sehingga efeknya elektbikitas Jokowi tetap di atas 50 persen," kata Baidowi saat dihubungi merdeka.com, Kamis (17/1/2019).
Baca Juga
Menurut Wasekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini kehadiran Ma'ruf tidak perlu dikaitkan dengan keharusan kenaikan elektabilitas Jokowi. Ma'ruf memiliki peran penting dalam mempertahankan basis pemilih muslim bagi Jokowi di Pilpres 2019.
Advertisement
"Karena kalau bukan dengan Kiai Ma'ruf Amin maka isu SARA dan tudingan anti ulama dan anti islam akan terus dimainkan," ungkapnya.
Â
Belum Berdampak
Sebelumnya diberitakan, hasil Survei Charta Politika mengungkap Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin belum memberikan efek elektoral yang cukup signifikan untuk Calon Presidennya, Jokowi. Dalam survei itu dikatakan hanya Ma'ruf Amin baru menyumbang 0,2 persen untuk Jokowi.
"Kalau menurut saya sih, memang ada keterbatasan dari variabel personal branding. Dia tidak bisa dipaksakan jadi orang yang berbicara data ekonomi, berbicara milenial, dia adalah ulama yang memiliki segmen tersendiri," kata Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya di kantornya, Menteng, Rabu (16/1/2019).
Reporter: Sania Mashabi
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement