BPN: TKN Baiknya Konsentrasi Debat Ketiga Ketimbang Sumpah Pocong

Menurut politikus Partai Gerindra itu, Wiranto adalah orang yang paling bertanggung jawab tentang peristiwa 1998 sebagai Panglima ABRI saat itu

oleh Muhammad Ali diperbarui 27 Feb 2019, 07:43 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2019, 07:43 WIB
Politikus Gerindra, Ferry Juliantono (Merdeka.com/M Genantan)
Politikus Gerindra, Ferry Juliantono (Merdeka.com/M Genantan)

 

Liputan6.com, Jakarta - Menko Polhukam Wiranto menantang capres Prabowo Subianto dan mantan Kepala Staf Kostrad Kivlan Zein sumpah pocong untuk membuka siapa dalang kerusuhan 1998. Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferry Juliantono merespon bahwa sikap pendukung capres petahana Joko Widodo atau Jokowi sudah stres.

"Ngeri amat. Stres kali (kubu) Pak Jokowi nih, takut udah panik apa stres nih, ngomongnya udah aneh-aneh sebagai capres, kok pakai sumpah pocong kan ada pengadilan militer," kata Ferry di media center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya I No 35, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (26/2/2019).

Menurut politikus Partai Gerindra itu, Wiranto adalah orang yang paling bertanggung jawab tentang peristiwa 1998 sebagai Panglima ABRI saat itu. Dia yakin masyarakat awam juga mengerti.

"Pak Wiranto sebagai Panglima TNI waktu itu harusnya yang paling bertanggung jawab, orang awam juga akan mengatakan seperti itu, tapi kalau sumpah pocong, (pendukung atau) Jokowinya stres apa gimana," ucap Ferry.

Ferry menyarankan, kubu Jokowi konsentrasi terhadap debat ketiga antara cawapres Ma'ruf Amin menghadapi Sandiaga Salahuddin Uno dari pada bicara yang tidak bermanfaat.

"Pokoknya kita lagi mau konsentrasi untuk debat yang ketiga nih, lebih baik [TKN ](sumpah pocong "")konsentrasi untuk debat ketiga dari pada aneh-aneh ngomongnya," ujar Ferry Juliantono.

 

Wiranto Geram

Menko Polhukam Wiranto (Liputan6.com/Aditya Prakasa)
Menko Polhukam Wiranto (Liputan6.com/Aditya Prakasa)

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto sebelumnya geram atas tuduhan mantan Kepala Staf Kostrad Kivlan Zein bahwa dirinya dalang kerusuhan 1998. Mantan Panglima ABRI ini menegaskan, dia tidak terlibat dalam peristiwa berdarah itu.

"Kasihan saudara Kivlan Zein yang selalu menyampaikan pernyataan ngawur. Tidak ada fakta soal itu!," tegas Wiranto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (26/2).

Wiranto mengatakan, Kivlan Zein menutup mata dengan temuan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Kerusuhan Mei 1998. Mantan Ketua Umum Hanura ini menyebut temuan TGPF sudah jelas mengungkap siapa dan institusi apa yang menjadi dalang kerusuhan 1998.

Wiranto kemudian menantang Kivlan Zein untuk melakukan sumpah pocong. Wiranto ingin publik tahu siapa sebenarnya dalang kerusuhan 1998.

"Supaya jelas. Dulu saya diam-diam saja. Sekarang saya buka-bukaan. Oleh karena itu saya berani, katakan lah berani untuk sumpah pocong saja. 1998 itu yang menjadi bagian dari kerusuhan. Saya, Prabowo, Kivlan Zein sumpah pocong kita. Siapa yang sebenarnya dalang kerusuhan itu. Supaya terdengar di masyarakat biar jelas masalahnya. Jangan asal menuduh saja," kata Wiranto.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya