Liputan6.com, Garut - Setelah sukses dengan pemesanan sabun cuci senilai Rp 2 miliar yang dinilai sebagai kampanye, kali ini Relawan Jokowi Deui (RJD) Garut, Jawa Barat, menggunakan dodol Garut sebagai media kampanye mereka.
Sebelumnya, pembelian 100 ribu botol sabun cuci oleh Presiden Jokowi sempat menjadi buah bibir. Sebab, pembelian produk hasil pemberdayaan warga penerima program keluarga harapan (PKH) asal Garut itu, dinilai syarat kepentingan politik. Namun, tidak sedikit yang mengapresiasi positif atas upaya tersebut.
Widdi Nugroho, Ketua Harian RJD mengatakan, ide awal pembuatan dodol sebagai media kampanye capres nomor urut satu didasari masih banyak warga luar Garut, terutama di wilayah Jawa Barat bagian selatan, yang kepengin mencicipi manis legitnya makanan asal Garut tersebut.
Advertisement
"Makanya kita membuat dodol yang dipadankan citarasanya dengan branding Bapak Jokowi," ujarnya, ditulis Selasa, 2 April 2019.
Baca Juga
Menurut dia, penggunaan dodol Garut sebagai media kampanye tidak berlebih. Terlebih hal itu bisa memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas. "Tapi kita juga tidak mengklaim bahwa seluruh perajin dodol merupakan pendukung 01," ujarnya.
Selama ini produk dodol belum seluruhnya dinikmati masyarakat. Meskipun sudah dikenal luas, tidak sedikit yang belum mencicipi penganan khas Garut tersebut.
"Orang hanya tahu julukanya saja Garut Kota Dodol, tapi belum merasakan. Nilainya pun tidak terlalu mahal," kata dia.
Dengan upaya itu, kampanye capres nomor urut satu bisa memberikan nuansa berbeda dengan menampilkan kekayaan lokal. "Jadi bagaimana kita bisa berkampanye dengan efisien, tapi ada beberapa imbas positif yang kita dapatkan," kata dia.
Hingga kini penyebaran kampanye melalui Dodol Baraya RJD, yang dikemas dengan branding Jokowi tersebut, telah mencapai 15 ribu kemasan yang disebar ke berbagai daerah khususnya Jawa Barat dan Jabodetabek.
Kampanye Berbasis Kearifan Lokal
Juru Bicara Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Barat (Jabar) MQ Iswara mengatakan, strategi penggunaan kampanye kearifan lokal sejalan dengan rencana pemenangan capres Jokowi di Jawa Barat.”Tergantung ciri khas daerahnya," ujarnya kemarin.
Untuk meningkatkan elektabilitas dan suara untuk capres nomor urut satu, setiap partai politik, maupun calon legislatif, diharapkan memiliki cara kampanye yang berbeda agar lebih menarik.
Ia mencontohkan kampanye membagikan dodol yang merupakan makanan khas asal Garut, cukup positif dalam menaikan kekhasan kearifan lokal masyarakat sekitar. “Tentunya saat kampanye di lapangan harus berbeda,” ujarnya.
Selain kampanye dengan mengenalkan kearifan lokal, penggunaan fasilitas kampanye menggunakan media massa serta media sosial, cukup efektif dalam menyampaikan informasi secara luas kepada masyarakat.
Namun meskipun demikian, lembaganya meminta kepada seluruh calon agar tetap melakukan sosialisasi langsung menemui masyarakat, termasuk para tokoh yang berada di tengah warga.
“Wajib hukumnya kita untuk datang ke kiai dan tokoh ulama," kata Iswara didampingi Ketua Partai Golkar Kabupaten Garut, Ade Ginanjar.
Dengan upaya tersebut, Iswara berharap agar sisa waktu kampanye dua pekan ke depan, bisa dimanfaatkan secara optimal seluruh partai pendukung, untuk meraih dukungan luas masyarakat Garut dalam memenangkan calon Presiden Jokowi-Maruf Amin.
“Kami wajibkan semua caleg di partai pengusung untuk berkampanye Jokowi dan memasang gambar Jokowi di media kampanyenya,” ujarnya.
Advertisement
elektabilitas Jokowi Terus Naik
Iswara menambahkan, hasil survei terakhir, raihan suara capres Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Kabupaten Garut teus mengalami peningkatan secara signifikan, dibanding lima tahun lalu.
"Pada 2014 Pak [Jokowi](https://www.liputan6.com/tag/jokowi "") hanya mendapat 29 persen. Hari ini sudah 40 persen. Itu hasil raihan survei independen,” ujarnya bangga.
Dengan sisa waktu dua pekan ke depan secara kampanye terbuka berlangsung, lembaga optimis mampu mendongkrak raihan suara capres nomor urut satu tersebut secara optimal.
“Kami wajibkan semua caleg para partai pengusung, untuk berkampanye Jokowi dan memasang gambar Pak Jokowi di media kampanyenya" katanya.
Tidak hanya mengkampanyekan gambar Jokowi-Maruf Amin, Iswara meminta seluruh partai berikut kadernya, bisa mensosialisasikan program Jokowi yang pro rakyat.
“Ada kartu prakerja, kartu kuliah, dan sembako murah. Itu yang jadi tawaran pak Jokowi. Itu murni dari pak Jokowi dan tak dimiliki capres lain,” papar dia menjelaskan.
Dengan upaya masif tersebut, raihan suara Jokowi di basis suara capres nomor urut dua Prabowo Sandi bisa naik signifikan. “Harus dilihat starting poinnya dari angka 20-an (persen), sekarang sudah 40 persen, jelas naik siginifikan,” papar dia.