Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin memberikan klarifikasi terkait video viral dirinya yang menyebut Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai sumber konflik dan harus dihabisi. Ma'ruf menyebut video yang tersebut tersebut tidak utuh sehingga konteksnya jadi berubah.
"Ya saya kira videonya enggak utuh dia, kalau utuh kan tahu orang," ujar Ma'ruf di Garut, Jawa Barat, Kamis (4/4/2019).
Baca Juga
Dia menjelaskan, ketika itu, beberapa ustaz menemuinya untuk mengajak mendukung Anies Baswedan supaya maju sebagai calon presiden di 2019. Sebab, Anies dianggap para ustaz itu bisa mengalahkan Jokowi. Memori kemenangan atas petahana Ahok di Pilgub DKI Jakarta, menurut penuturan Ma'ruf, diharapkan para ustaz itu untuk diulang.
Advertisement
Ma'ruf Amin tidak setuju dengan pendapat para ustaz tersebut. Karena dalam konteks Pilkada DKI Jakarta, Ahok dinilai sebagai sumber konflik sehingga harus dicegah supaya konflik tidak berkelanjutan. Adapun hal itu mengacu kepada kasus penistaan agama yang memicu protes keras umat Islam.
Sehingga, dalam pilpres 2019, Ma'ruf mengatakan dalam konteks tersebut mendukung Jokowi karena berbeda dengan Ahok. Sementara, dia menyarankan agar Anies maju pada Pilpres 2024.
"Tapi pak Jokowi tidak (bukan sumber konflik), makanya saya cenderung mendukung Pak Jokowi ketimbang Anies (pada 2019). Biar nanti Anies 2024 ke atas bolehlah, sekarang Pak Jokowi. Konteksnya itu," jelas Ma'ruf Amin.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Jadi Pendukung Prabowo
Kemudian, Ma'ruf mengatakan, beberapa orang yang menemuinya itu kini mendukung capres Prabowo Subianto.
"Nah akhirnya mereka beralih, dari mendukung Anies menjadi pendukung Prabowo, saya kira itu," kata Mustasyar PBNU itu.
"Jadi waktu itu saya bilang saya enggak setuju. Pak Jokowi berbeda dengan Ahok. Ahok itu sumber konflik. Kalau Pak Jokowi kan bukan," Ma'ruf memungkasi.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Advertisement