Gebrak Meja saat Kampanye, Prabowo Dapat Nasihat Ini dari Ma'ruf Amin

Ma'ruf menilai, sikap pemimpin yang santun diinginkan oleh masyarakat Indonesia.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 09 Apr 2019, 19:46 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2019, 19:46 WIB
Cawapres Ma'ruf Amin di kediamannya, Jalan Situbondo, Jakarta, Senin (7/1/2019).
Cawapres Ma'ruf Amin di kediamannya, Jalan Situbondo, Jakarta, Senin (7/1/2019).

Liputan6.com, Jakarta - Aksi calon presiden (capres) 02 Prabowo Subianto menggebrak meja podium saat berkampanye di Yogyakarta viral di media sosial. Sejumlah pihak menganggap, aksi Prabowo itu berlebihan, namun bagi pendukungnya, aksi itu dinilai sebagai dinamika dalam forum kampanye.

Terkait hal itu, rival Prabowo di pilpres, KH Ma’ruf Amin mengingatkan Prabowo untuk tidak mudah emosi. Menurut dia, sebagai seorang pemimpin, pengendalian emosi menjadi hal yang penting. 

"Itulah, pemimpin itu jangan kita cepat emosi. Ya, sabar, santun," ucap Ma'ruf Amin usai berkampanye di Bandung Barat, Selasa (9/4/2019).

Dia juga memberikan saran soal narasi yang sering dikeluarkan oleh Prabowo saat berkampanye. Menurutnya, jangan mengajarkan sikap kekerasan.

"Pemimpin itu harus bicara yang bijak, yang ngayomi, yang mengajak, memberikan tuntunan-tuntunan yang positif. Jangan mengajarkan sikap-sikap yang keras, bermusuhan. Dan sifat-sifat yang lebih baik," kata Ma'ruf.

Menurut Mustasyar Pengurus Besar Nadhatul Ulama ini, sikap pemimpin yang santun itulah diinginkan oleh masyarakat Indonesia.

"Sopan santun, bermartabat. Dan itu yang justru masyarakat menginginkan seperti itu. Ketika itu tidak didapat, dia akan mencari pemimpin yang santun," pungkasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai aksi gebrak podium Prabowo Subianto ketika berkampanye di Yogyakarta, Senin 8 April 2019, tidak pantas dilakukan di hadapan publik. Hasto mengatakan, temperamen Prabowo adalah sebuah persoalan serius bagi masyarakat yang menyaksikan.

"Kata-kata kasar yang keluar dari Pak Prabowo semakin meruntuhkan kredibilitas dan martabat pemimpin. Sikap egonya dan tampilannya elite sekitarnya yang biasa dengan hoaks dan fitnah, justru semakin memperburuk keseluruhan tampilan politik yang seharusnya positif dan baik," ucap Hasto melalui sebuah pernyataan tertulis, Selasa (9/4/2019).

Dia pun membandingkan Prabowo dengan Jokowi yang dianggapnya lebih berkarakter pemimpin positif dan bermartabat.

Menurut Hasto, Jokowi selalu tampil sebagai sosok apa adanya, merakyat, dan visioner. Jokowi juga tidak segan untuk berhadapan langsung dengan semua persoalan rakyat sambil terus mengedepankan optimisme.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Penjelasan BPN

Ribuan Massa Pendukung Hadiri Kampanye Prabowo di Palembang
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto bersalaman dengan pendukungnya selama kampanye akbar di Lapangan Benteng Kuto Besak, Palembang, Rabu (9/4). Kehadiran Prabowo disambut ribuan masyarakat dari kalangan emak-emak dan anak muda. (Liputan6.com/Pool/Media Prabowo Sandi)

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Penasihat BPN Hidayat Nur Wahid menilai gebrak meja Prabowo dalam kampanye di Yogyakarta hanya luapan ekspresi saat kampanye.

Menurut Hidayat, tak hanya meggebrak meja. Dalamkampanye itu, Prabowo juga berguyon dengan massa yang hadir.  

"Kan yang diambil cuma berapi-apinya. sementara Beliau guyonan, beliau menyapa dengan sangat ramah, beliau menentramkam massa untuk tidak anarkis, untuk tidak melakukan tindakan menyebar hoaks kok engga dijadikan bagian penting. Itu hanya satu dari sekian banyak segmen ketika beliau berpidato," kata Hidayat Nur Wahid.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya