Liputan6.com, Jakarta - Cucu Pakubuwono XII BRA Putri Woelan Sari Dewi menemui Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk maju di Pilkada Solo 2020. DPD PKS pun menyarankan agar Putri menggalang koalisi juga dengan partai lain.
"Kami mengajak Mbak Putri untuk bersama-sama berupaya menggalang koalisi. Karena itu substansinya. Tanpa adanya koalisi, siapa pun tak akan bisa maju melawan Gibran," ujar Ketua Bappilu DPD PKS Solo Sugeng Riyanto saat dikonfirmasi, Senin, 27 Juli 2020.
Sementara itu, Riyanto mengakui telah berkomunikasi dengan semua partai politik, kecuali PDIP di Solo. Dia mengatakan, komunikasi di tingkat Kota untuk membentuk koalisi buntu karena masing-masing memiliki instruksi tingkat pusat. Namun, dia mengakui PKS tengah melakukan penjajakan koalisi di tingkat pusat.
Advertisement
"Instruksi dari pusat membuat teman-teman tidak berdaya. Ini sedang dicoba lobinya di level pusat," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Pertimbangan Daerah PKS Solo Budhi Hartanto mengatakan, peluang Putri di Pilkada Solo tetap ada. Namun, Putri harus menguji dirinya dengan menembus rekomendasi partai.
"Kalau koalisi sudah ada dan Mbak Putri diterima di koalisi, maka selanjutnya adalah soal efektivitas mesin pemenangannya. Ibarat mobil, biar powerfull cc-nya harus besar," ucapnya.
Budhi mengakui, berdasarkan jajak pendapat kader PKS, tokoh yang muncul dari luar PKS yang akan mengikuti Pilkada Solo adalah Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo.
"Sesuai dengan hasil jajak pendapat kader di PKS, yang muncul adalah nama Purnomo kalau PKS mau ambil calon dari luar PKS. Koalisi sudah terbentuk," kata dia.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tak Ingin Lawan Kotak Kosong
Ketua DPW PKS Jawa Tengah Abdul Fikri Faqih mengatakan, Putri Woelan telah menemui DPD PKS Solo dan mendaftar sebagai bakal calon kepala daerah.
"Iya daftar ke PKS. Tapi saya belum tahu perkembangannya," kata Fikri saat dikonfirmasi, Senin (27/7).
Sedangkan, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengakui pihaknya tengah menjajaki dengan banyak pihak untuk menyiapkan lawan Gibran di Solo.
PKS tidak ingin Gibran hanya melawan kotak kosong di pilkada. Namun, PKS masih butuh tambahan kursi agar bisa mengusung pasangan calon Wali Kota Solo.
"Musibah jika lawan kotak kosong. Problemnya kursi PKS hanya lima. Perlu tambahan empat kursi. Ini sedang dialog dan komunikasi dengan semua pihak. Mohon doanya," kata Mardani.
Â
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka
Advertisement