Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Wali Kota Surabaya, Mujiaman, mendapat dukungan penuh dari alumni Institut Tekonologi Sepuluh November (ITS). Dukungan itu disampaikan langsung ketika Mujiaman hadir dalam diskusi yang bertajuk Ngopi Bareng.
Alumni Institut Teknokogi Sepuluh November (ITS) itu mendukung, lantaran Mujiaman memiliki ide terobosan baru dalam memanfaatkan dunia digital untuk perbaikan pelayanan publik.
Baca Juga
Mujiaman menjelaskan, digitalisasi dapat dimanfaatkan dalam pelayanan masyarakat maupun transparansi di Kota Surabaya. Hal itu dilakukan supaya masyarakat dapat mengefisiensikan waktu dalam melakukan sesuatu.
Advertisement
"Kita manfaatkan digitalisasi untuk pelayanan masyarakat, agar warga Surabaya dapat mengefisiensi waktu," ujar Mujiaman, Sabtu (26/10/2020).
Mujiaman mengaku, hal itu telah dilakukan ketika dia menjabat sebagai Dirut PDAM Surya Sembada. Ia memanfaatkan digitalisasi yang ada untuk merespon keluhan dan layanan masyarakat.
"Jadi orang tidak perlu untuk berinteraksi atau mengurusi langsung ke PDAM, cukup lewat dunia digital semua akses sudah terbuka," ungkap Mujiaman.
Alumni ITS ini menyayangkan pemerintah kota belum maksimal dalam memanfaatkan digitalisasi. Sebab, masih banyak masyarakat yang kehilangan jam kerja untuk mengurusi surat administrasi ke wilayah tertentu.
"Saya kira pemerintah belum memaksimalkan digitalisasi. Kalau sudah, pasti dapat mengurangi lalu lintas untuk menuju ke Siola," tuturnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Ikatan Alumni (IKA) ITS Manyar, Riva Siregar mendukung penuh apa yang telah disampaikan oleh Mujiaman. Dia mengapresiasi ide dan terobosan-terobosan Mujiaman. Harapannya ide tersebut dapat membuat masyarakat lebih mudah dalam mengurus segala sesuatu, termasuk mengurus administrasi.
"Kami sangat mengapresiasi dan mendukung pasangan nomor urut 2 ini, bagiamana terobosan-terobosan yang nantinya akan dilakukan, dapat memudahkan pekerjaan warga Kota Surabaya dalam mengatasi pelayanan ataupun transparansi," ujar Riva Siregar.
Maka dari itu, Mujiaman memastikan ketika nanti terpilih akan menjadikan digitalisasi sebagai acuan pelayanan masyarakat dan transparansi data Kota Surabaya, supaya warga tidak kehilangan jam kerja untuk mengurusi sesuatu hal yang mendesak.
"Saya ingin memastikan pelayanan masyarakat itu dapat selesai di tempat masing-masing, karena kehilangan jam kerja itu menyakitkan, ditambah lagi upah yang diterima pasti berkurang," pungkasnya.