Liputan6.com, Jakarta - Seorang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Daniel (19), hampir 7 jam mengenakan hazmat saat berjaga di TPS 10, Desa Pangauban, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung.
Daniel bertugas menyambut para pemilih yang datang ke TPS dengan semprotan disinfektan, tak terkecuali orang tuanya sendiri.
Baca Juga
Daniel menyampaikan, secara sukarela menawarkan diri untuk menjadi petugas KPPS. Selama berjam-jam, dengan hazmat putih yang dikenakan, ia menunggu di jalan masuk TPS untuk memeriksa kelengkapan alat pelindung diri (APD) setiap pemilih.
Advertisement
"Sangat gerah, tapi tidak apa-apa, saya senang. Saya cek kelengkapan APD dan menyemprotkan disinfektan. Orang tua saya juga saya semprot, bodo amat. Memang harus patuh. Kalau tidak mau saya usir gak usah nyoblos," ujarnya sambil tersenyum kepada Liputan6.com, Rabu (9/12/2020).
Kata Daniel, itu bukan lelucon belaka, tapi artinya bahwa kedisiplinan penerapan protokol kesehatan harus ditaati oleh setiap orang, tak terkecuali. Bagi Daniel, kedisiplinan tersebut adalah kunci menutup potensi penularaan di TPS.Â
"Rasanya saya semangat, senang, bisa menjadi bagian untuk pencegahaan meski harus gerah. Ini penting, agar tidak meluas dan pandemi cepat teratasi," katanya.
Selama proses pemungutan suara, kata Daniel, ada saja pemilih yang tidak memakai masker saat datang ke TPS. Selain itu, hampir sebagain besar yang datang ke TPS tersebut tidak mengenakan sarung tangan.Â
"Bagi yang tidak pakai masker disediakan. Yang tidak pakai sarung tangan juga disediakan di TPS," kata Daniel yang sehari-hari belerja di tempat jasa pengiriman.Â
"Harapan semoga pilkada berjalan lancar, siapapun nanti yang menang tetap harus dukung. Semoga pandemi juga selesai," katanya.Â
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Jalankan Protokoler Kesehatan
Tercatat, di TPS tersebut terdapat sebanyak 209 DPT. Dengan rincian, salah seorang pemilih, Rara (24), menyampaikan apresiasi terhadap apa yang dilakukan oleh Daniel. Ia mengaku ada kekhawatiran untuk datang ke TPS.
Oleh karenanya, Rara berharap setiap orang baik pemilih atau petugas bisa bersama-sama menjaga protokol kesehatan.Â
"Terakhir nyoblos saat pilpres. Daripada gak milih, mending saya milih. Saya coba cari tahu info latar belakang paslon," tandasnya.
Advertisement