Survei POLSTAT: Prabowo Ungguli Ganjar Pranowo, Anies Baswedan di Posisi Ketiga

Political Statistics (POLSTAT) merilis hasil survei yang dilakukan pada 10-18 Februari 2023 di 34 Provinsi di Indonesia, yang salah satunya memotret elektabilitas tokoh yang digadang-gadang menjadi calon presiden di Pemilu 2024.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 22 Feb 2023, 18:00 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2023, 18:00 WIB
Presiden Joko Widodo Lepas Bantuan Logistik Untuk Korban Gempa Turki Suriah
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Menhan Prabowo Subianto saat melepas bantuan tahap tiga untuk penanganan gempa di Turki dan Suriah di di Base Ops Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Selasa (21/2/2023). Bantuan Logistik dari Pemerintah Indonesia dibawa menggunakan pesawat ke Turki dan dua pesawat ke Suriah. Bantuan akan langsung diberikan kepada pemerintah negara tersebut. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Political Statistics (POLSTAT) merilis hasil survei yang dilakukan pada 10-18 Februari 2023 di 34 Provinsi di Indonesia, yang salah satunya memotret elektabilitas tokoh yang digadang-gadang menjadi calon presiden di Pemilu 2024.

Nama Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menduduki posisi teratas. Dia mengungguli Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"33% memilih Prabowo Subianto. Setelah itu Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan bersaing ketat di posisi kedua dan ketiga. Ganjar dipilih oleh 20,6% dan Anies didukung oleh 19,4% responden," kata peneliti senior POLSTAT, Apna Permana, dalam konferensi pers virtual, Rabu (22/2/2023).

Menurut dia, ada sejumlaah alasan Menteri Pertahanan tersebut unggul, yakni akhir-akhir ini Prabowo di tengah kesibukannya sebagai Menteri Pertahanan sering turun ke masyarakat bawah berkomunikasi dengan publik luas.

"Kedua, pertemuan Prabowo dengan sejumlah tokoh yang memiliki efek elektoral cukup tinggi seperti dengan Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan sejumlah tokoh agama di berbagai daerah," jelas Apna.

"Ketiga, sinyal endorsement dari Presiden Jokowi terhadap pencapresan Prabowo yang semakin kuat dan transparan. Keempat, berpalingnya dukungan dari Jokowi Mania yang semula mendukung Ganjar kini mantap menjatuhkan pilihan pada Prabowo. Kelima, mulai munculnya nama Prabowo dalam arena sirkuit Musyawarah Rakyat (Musra) di berbagai daerah. Musra ini adalah wadah berbagai komponen pendukung Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019," sambungnya.

Adapun elektabilitas para kandidat yang digadang-gadang maju di Pemilu adalah sebagai berikut:

  1. Prabowo Subianto 33,0%
  2. Ganjar Pranowo 20,6%
  3. Anies Baswedan 19,4%
  4. Ridwan Kamil 6,4%
  5. Agus Harimurty Yudhoyono 3,5%
  6. Erick Thohir 3,4%
  7. Sandiaga Uno 2,6%
  8. Puan Maharani 1,9%
  9. Airlangga Hartarto 1,2%
  10. Muhaimin Iskandar 0,9%
  11. Undecided 7,1%

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Elektabilitas Partai Politik

Polstat juga mendeteksi sejauh mana dukungan publik terhadap 18 partai yang akan menjadi peserta Pemilu 2024.

Hasilnya, jika Pemilu dilaksanakan saat ini PDI Perjuangan tetap bercokol di puncak elektabilitas dengan 22,3% dukungan. Di atas kertas, posisi PDI Perjuangan sebagai calon pemenang Pemilu 2024 nampaknya semakin sulit digoyang oleh partai-partai peserta Pemilu lainnya.

"Posisi kedua nampaknya juga hampir pasti menjadi milik Partai Gerindra. Dengan elektabilitas sebesar 16,8% (terpaut jauh dengan posisi ketiga), predikat runner-up kelihatannya kembali akan digenggam Partai Gerindra. Bahkan apabila tingkat dukungan terhadap Prabowo Subianto jelang Pemilu 2024 terus menguat bukan tidak mungkin Partai Gerindra dapat menjadi rival serius bagi PDI Perjuangan untuk memenangkan Pemilu 2024," jelas Apna.

Setelah Partai Gerindra, posisi berikutnya ditempati Partai Demokrat dengan elektabilitas sebesar 10,2%, kemudian Partai Golkar (9,8%), Partai Nasdem (7,9%), PKS (7,5%), PKB (7,4%), Partai Perindo (5,1%), PAN (2,2%), dan PPP (1,9%).

"Sebanyak 3,4% responden memilih partai-partai lainnya dan undecided (5,5%)," kata Apna.

"Hampir semua partai baru, seperti Partai Gelora, Partai Ummat, Partai Buruh, dan sebagainya belum berhasil menembus elektabilitas sebesar satu persen pun. Sebab itu jika tidak melakukan sosialisasi yang massif setahun jelang Pemilu 2024 ini hampir pasti tak akan ada satu pun partai baru yang bisa lolos ke Senayan," sambungnya.

Populasi survei ini adalah seluruh penduduk Indonesia yang minimal sudah berusia 17 tahun dan memiliki E-KTP. Jumlah sampel sebesar 1.220 responden diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat (multi-state random sampling).

Batas kesalahan (margin of error)+/- 2,8% dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95%.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka langsung dengan responden berpedoman kuesioner. Survei Polstat kali ini dilengkapi dengan analisis media monitoring untuk mengukur perkembangan sentimen publik terhadap para capres setahun jelang Pemilu 2024.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya