Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah ketua umum partai koalisi pendukung pemerintahan Jokowi-Ma’ruf tiba di Istana Kepresidenan Jakarta.
Kedatangan mereka untuk menghadiri undangan silaturahmi dari Presiden Joko Widodo pasca momentum lebaran.
Baca Juga
Pantauan Liputan6.com di lokasi, tampak sudah hadir Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Plt Ketua Umum PPP Mardiono. Mereka tiba sekira pulul 18.30 WIB. Namun mereka turun di area clear dari media, sehingga visual untuk menangkap momen kedatangan mereka tidak terjangkau.
Advertisement
Tak berselang lama, tiba Ketua Umum Partai Amant Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan mengenakan batik.
Acara sendiri dijadwalkan akan dimulai pada pukul 19.00 WIB. Dikonfirmasi terpisah, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan, pertemuan malam ini akan semakin menguatkan ikatan kebangsaan di antara partai politik dalam bingkai NKRI.Â
"Juga akan semakin mendekatkan hati dan pikiran untuk bersama-sama bertekad mewujudkan pelaksanaan pemilu yang luber, jurdil, berkualitas dan berintegritas, serta aman dan bahagia," kata Viva.
Tanpa Dihadiri NasDem
sementara itu, Ketua Majelis Pertimbangan DPP Partai persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau biasa disapa Rommy mengungkapkan tujuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan para ketua partai politik di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa (2/5/2023) malam.Â
Dia menyebut, pembahasan yang akan dibicarakan dalam pertemuan nanti malam yakni formasi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dan koalisi besar. Rommy mengungkapkan, konfigurasi yang akan dibahas yakni Ganjar Pranowo sebagai capres dan Prabowo Subianto sebagai cawapres.Â
"Selain Halalbi Halal di tengah masih di bulan Syawal, pertemuan nanti malam yang rencananya dihadiri seluruh ketum-ketum parpol pendukung Pemerintah minus Nasdem, berpotensi mewujudkan koalisi besar dengan formasi Ganjar-Prabowo sebagai capres-cawapres," kata Rommy, saat dihubungi merdeka.com, Selasa (2/5/2023)
Rommy mengaku, formasi Ganjar-Prabowo berdasarkan pada tingkat elektabilitas kedua tokoh tersebut yang menduduki posi teratas saat ini. Serta, posisi PDIP yang menjadi pemenang pemilu 2019 berhak mendapatkan posisi capres.Â
Kendati demikian, dia mengaku, formasi tersebut akan diputuskan setelah Gerindra menyepakati keputusan tersebut.Â
"Tentu hal ini terpulang ke Prabowo, apakah bersedia menjadi cawapres di tengah amanat partainya untuk menjadi capres," ujarnya.Â
Advertisement