Perolehan Suara dari Survei Masih Rendah, PPP: Bukan Hasil Pemilu, Kami Tak Panik

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengatakan, dalam sejarahnya, PPP selalu dipotret tidak lolos ambang batas parlemen. Namun, kenyataannya selalu lolos dan mendapatkan kursi di Senayan.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Mei 2023, 18:51 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2023, 18:39 WIB
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) santai menanggapi hasil survei mengenai perolehan suara partai politik dalam pemilu 2024. Elektabilitas PPP 2,9 persen dalam survei terbaru yang dirilis Litbang Kompas atau masih berada di bawah ambang batas parlemen 4 persen

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengaku tidak panik melihat hasil survei elektabilitas PPP terbaru. "Survei itu bukan hasil pemilu. Sama sekali PPP tidak panik," ujar Awiek, dikutip Kamis (25/5/2023).

Dalam sejarahnya, kata dia, PPP selalu dipotret tidak lolos ambang batas parlemen. Namun, kenyataannya selalu lolos dan mendapatkan kursi di Senayan.

"Sebab dalam sejarah kepemiluan, PPP selalu dipotret tidak lolos PT (parliamentary threshold). Tapi ternyata lolos PT. Karena PPP mau ikut pemilu bukan ikut survei," ujar Awiek.

PPP akan terus memanasi mesin politiknya dan memaksimalkan dukungan agar bisa mendapatkan kursi DPR.

PPP akan mempertahankan pemilih lamanya agar bisa lolos di Pemilu 2024. "Mempertahankan pemilih lama dan merekrut pemilih baru," sebut Awiek

Elektabilitas Parpol di Pileh 2024

Naik Sepeda Listrik, Mardiono Pimpin Rombongan Daftar Bakal Caleg PPP ke KPU
Namun berbeda dari parpol peserta Pemilu 2024 yang telah mendaftarkan Bacaleg ke KPU sebelumnya, tak terdengar nyanyian kader atau elemen pendukung rombongan PPP. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) terus mengalami kenaikan. Hal ini diketahui berdasarkan survei Litbang Kompas dalam lima bulan belakangan ini atau sejak Januari-Mei 2023.

Diketahui, survei ini dilakukan dengan wawancara tatap muka pada 29 April-10 Mei 2023. Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.

Menggunakan metode ini tingkat kepercayaan survei 95 persen dengan margin of error penelitian +-2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Dalam surveinya, pada Januari 2023 PDIP memiliki elektabilitas mencapai 22,9 persen dan kini naik menjadi 23,3 persen. Lalu, untuk Partai Gerindra semula 14,3 persen dan kini 18,6 persen.

Meski begitu, ada juga beberapa partai yang mengalami penurunan seperti Partai Demokrat semula 8,7 persen dan kini 8,0 persen, Partai Golkar yang semula 9,0 persen dan kini menjadi 7,3 persen.

Hal ini juga terjadi pada Partai NasDem yang semula 7,3, persen dan saat ini 6,3 persen, PKB yang semula 6,1 persen dan kini 5,5 persen. Kemudian, hal terjadi juga terhadap PKS yang semula 4,8 persen dan kini 3,8 persen.

Berikut elektabilitas Partai Politik Mei 2023:

  1. PDIP 23,3 persen
  2. Gerindra 18,6 persen
  3. Demokrat 8,0 persen
  4. Golkar 7,3 persen
  5. NasDem 6,3 persen
  6. PKB 5,5 persen
  7. PKS 3,8 persen
  8. PAN 3,2 persen
  9. Perindo 3,1 persen
  10. PPP 2,9 persen
  11. Hanura 0,6 persen
  12. PBB 0,4 persen
  13. PSI 0,3 persen
  14. Gelora 0,3 persen
  15. Buruh 0,3 persen
  16. Garuda 0,2 persen
  17. Ummat 0,1 persen
  18. PKN 0,0 persen
  19. Tidak tahu/tidak jawab 15,8 persen

 

 

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

Infografis Nomor Urut 18 Parpol Peserta Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Nomor Urut 18 Parpol Peserta Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya