Liputan6.com, Jakarta - Platform kampanye politik dengan format kecerdasan buatan generatif (artificial intelligence) dengan nama Pemilu.AI resmi hadir di Indonesia.Â
Kegunaan platform ini dapat membantu para calon anggota legislatif (caleg) untuk memahami lebih dalam terkait aspirasi masyarakat di daerah pemilihan dengan beragam fitur inovatif.
Baca Juga
Hadirnya platform ini membuat beberapa politisi angkat bicara tentang kegunaan dan kecanggihan dari Pemilu.AI.Â
Advertisement
Salah satunya Pengamat Politik Philips J Vermonte. Menurutnya beragamnya latar belakang masyarakat Indonesia juga membuat banyak isu hadir ke permukaan. Hal ini membuat para caleg terkadang kesulitan untuk menentukan isu prioritas yang menjadi fokus utama dalam kampanye politiknya.Â
"Oleh karena itu, kehadiran platform Pemilu.AI ini dapat menjadi sarana baru yang inovatif dalam menyusun strategi kampanye yang tepat sasaran dan optimal bagi para calon legislatif,"Â ujar Philips dalam Launching Pemilu. AI, Kamis (20/7/2023).
Sementara, anggota DPR RI Muhammad Farhan mengatakan jika suara dan aspirasi masyarakat menjadi kunci penting saat merumuskan sebuah strategi kampanye. Karena dengan strategi kampanye yang dilakukan sudah semestinya didedikasikan untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat.
“Lewat platform Pemilu.AI yang bisa menampilkan kebutuhan dan isu prioritas masyarakat di suatu daerah, tentu menjadi wadah yang akan sangat membantu rekan-rekan caleg untuk bisa mewujudkan Indonesia yang lebih maju, berdaulat dan kuat," ungkap Farhan.
Â
PSI: Pemilu.AI Dapat Mempererat Relasi Antara Caleg dan Pemilihnya
Lain halnya dengan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie. Menurutnya sejalan dengan fokus PSI yang menerapkan ide dan gagasan baru untuk mencapai Indonesia yang bersolidaritas. Dengan platform ini dapat menghubungkan caleg dan masyarakat.
"Saya mengharapkan platform, Pemilu.AI dapat mempererat relasi antara caleg dan pemilihnya, khususnya generasi muda. Pemilih muda adalah kelompok suara mayoritas pada 2024, dan menjadi target utama PSI," ujar Grace.
Seperti diketahui, menjelang Pemilu 2024, para caleg Pemilu tentu telah mempersiapkan keperluan kampanye mendatang. Masuk di era digitalisasi, kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) mulai digunakan untuk kepentingan kampanye. Hal ini dikarenakan dapat membantu efektivitas kampanye bagi caleg di pemilu.Â
Kecanggihan AI dapat tepat sasaran pada masyarakat karena dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan perilaku pemilih. Dengan demikian, Pemilu.AI akan memudahkan caleg dalam melaksanakan kampanye.
Â
Miranda Pratiwi
Advertisement