Liputan6.com, Jakarta Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Salahuddin Uno menjawab keresahan kader isu terkait pemilihan presiden (pilpres) 2024.
Isu itu terkait adanya potensi bubarnya koalisi PPP dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang disampaikan Wakil Ketua Umum DPP PPP, Arsul Sani.
Baca Juga
Arsul Sani menyebutkan PPP tidak lagi sejalan dengan PDIP apabila Sandiaga Uno tak terpilih menjadi calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo.
Advertisement
"Terus terang itu yang banyak ditanya ke saya dari kader. Terutama ini saya bertemu dengan kader dari Bitung, dari Kota Manado, dari Minut (Minahasa Utara), 'bagaimana rencana ke depan karena ini sudah mendekati 2 bulan sebelum pendaftaran?'," kata Sandiaga Uno, saat menghadiri acara Kelana Nusantara di Mapanget, Talawaan, Sulawesi Utara, Rabu (9/8/2/23).
Terkait penetapan capres-cawapres dalam pilpres 2024, Sandiaga juga menyampaikan keputusan mutlak berada di tangan para pimpinan partai politik.
Sandiaga yakin keputusan yang diambil para pimpinan partai maupun koalisi adalah yang terbaik demi kebaikan bangsa dan negara.
"Saya tentunya menyerahkan diskursus itu kepada tingkat pimpinan partai politik," kata Sandiaga Uno.
"Namun saya meyakini, saya hakulyakin bahwa yang harus saya perjuangkan itu adalah bagaimana PPP ini bisa memberikan keberkahan, yaitu dengan konsep harga murah, kerja mudah dan hidup barokah, itu yang saya fokuskan," Sandiaga menambahkan.
Bersamaan dengan hal tersebut, mantan cawapres Prabowo Subianto pada pilpres 2019 lalu itu kini fokus pada tujuan yang menjadi slogan PPP, yakni harga murah, kerja mudah dan hidup berkah.
Sehingga, kontestasi demokrasi lima tahunan ini dapat menggerakkan roda perekonomian, menciptakan lapangan kerja dan membuka peluang usaha seluas-luasnya bagi masyarakat.
"Konsep saya adalah kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja ikhlas. Kebetulan kita ada di destinasi super prioritas, jadi ini adalah bagian daripada perjuangan kita," ungkap Sandiaga.
"Dan saya yakin apa pun keputusan nanti di penghujungnya itu adalah terbaik untuk NKRI," ucapnya.
Sandiaga Kemungkinan Gagal Jadi Cawapres Ganjar Pranowo
Diberitakan sebelumnya, Arsul Sani mengungkapkan, internal PPP tengah membahas langkah politik jika Sandiaga Uno gagal menjadi bakal cawapres Ganjar Pranowo.
Menurutnya, sejumlah kader tengah memikirkan apakah bakal tetap bekerja sama dengan PDIP jika Sandiaga Uno tidak dipilih jadi pendamping Ganjar.
"Kalau Pak Sandi tidak jadi cawapres itu harus bagaimana PPP?" kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Selasa (8/8/2023).
"Kalau pertanyaannya seperti itu, apakah tetap ada koalisi ini atau kemudian itu, kan masih berkembang, gitu lho," kata Arsul.
Menurut Arsul, pembicaraan itu berkembang karena sejumlah pihak di internal PPP melihat peluang Sandiaga Uno jadi bakal cawapres Ganjar semakin kecil.
"Kan teman-teman PPP juga mendengar ada kemungkinan Pak Sandi juga tidak dipilih," ujar Arsul.
Reporter: Alma Fikhasari
Sumber: Merdeka.com
Advertisement