Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir dinilai sebagai kandidat bakal calon wakil pesiden (cawapres) paling kuat saat ini. Pasalnya, Erick Thohir memiliki beragam keunggulan dari kandidat yang lain seperti elektabilitas tinggi.
"Sebenarnya kalau dilihat dari perbandingan antara bacawapres, saya kira Erick Thohir memiliki banyak keunggulan," ujar Pengamat Politik Universitas Indonesia Meidi Kosandi melalui keterangan tertulis, Senin (25/9/2023).
Baca Juga
Dia menyebut, dalam berbagai survei, elektabilitas Erick Thohir selalu berada di posisi pertama dan mengalahkan nama-nama tenar lainnya. Misalnya pada temuan Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada Agustus 2023, memperlihatkan elektabilitas Erick Thohir berada di angka 15,9 persen.
Advertisement
"Hasil serupa juga ditunjukkan Polling Institute periode Agustus yang menempatkan nama Erick Thohir di posisi pertama dengan torehan hasil 15,1 persen pada simulasi 19 nama. Nama menteri andalan dan kepercayaan Presiden Jokowi ini tetap berada di posisi pertama dalam simulasi lima nama Polling Institute dengan 24,5 persen," kata Meidi.
Menurut dia, selain elektabilitas yang tinggi, Erick Thohir juga memiliki rekam jejak yang mengkilap. Terutama, kata Meidi, terkait kinerja Erick Thohir yang bagus, sehingga dapat mentransformasikan BUMN menjadi lebih baik.
"Transformasi yang dilakukan Erick Thohir terlihat dari cemerlangnya kinerja laporan keuangan perusahaan pelat merah. Pada tahun 2022 pendapatan BUMN mencapai Rp 2.613 triliun, naik dari Rp 2.292 triliun pada tahun sebelumnya," papar doa.
Imbasnya kenaikan pendapatan membuat laba dan dividen BUMN turut terlihat. BUMN pada 2022 meraup laba sebesar Rp303 triliun dan membagikan dividen kepada negara sebesar Rp80 triliun pada tahun 2022.
"Erick Thohir prestasi sebagai menteri relatif cukup bagus," pungkas Meidi.
Â
Jagokan Erick Thohir, PAN Tak Masalah Demokrat Ajukan AHY Jadi Cawapres Prabowo
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay, menyebut masuknya Partai Demokrat dalam barisan koalisi akan menambah kekuatan untuk kemenangan Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (Capres) di Pemilu 2024 mendatang.
"Jadi begini, ketika partai-partai nanti yang lain mau bergabungan Koalisi Indonesia Maju tentu kami sangat mengapresiasi dan tentu bergembira dan bersyukur," kata Saleh kepada awak media di Kantor DPP PAN, Kamis, 21 September 2023.
Namun, dia tidak bisa memastikan apakah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga bakal masuk dalam daftar calon wakil presiden atau tidak.
Sebab, soal pendamping Prabowo, nantinya menjadi keputusan bersama para pimpinan partai politik (parpol) pengusung dan pendukung.
Menurut Saleh, keputusan itu akan diambil dengan cara musyawarah dan mufakat.
"Karena, melihat bahwa potensi dari cawapres Prabowo Subianto lebih tinggi terkait dengan cawapres, tentu Demokrat berhak saja sebetulnya mengusulkan cawapres dari mereka, tidak apa-apa," jelasnya.
"Tetapi, tentu nanti dalam penentuan siapa cawapresnya akan ditunjuk, itu tentu harus didasarkan pada musyawarah mufakat," sambungnya.
Â
Advertisement
Alasan PAN
Karena, kata Saleh, di dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM), salah satu hal yang paling penting diketahui oleh publik adalah bahwa ada kesetaraan.
"Ada kesejajaran antara semua anggota koalisi ini tentu nanti masing-masing akan mengajukan argumen-argumen yang mengapa mendukung AHY," sebut Saleh.
Di sisi lain, Saleh mengungkapkan, PAN tetap optimis mengusung Menteri BUMN Erick Thohir menjadi cawapres Prabowo.
"Jadi, kami pun begitu, kami akan tetap mendorong Erick Thohir untuk jadi cawapresnya Pak Prabowo ya, mudah-mudahan bisa diyakinkan mereka untuk bisa menjadi cawapresnya Pak Prabowo," pungkasnya.