Liputan6.com, Jakarta - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas mengatakan kekalahan pasangan Andika Hazrumy-Nanang Supriatna dalam Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Kabupaten Serang 2024 pada 27 November lalu menjadi panggung bagi masyarakat menolak dinasti atau dominasi politik keluarga yang telah lama mengakar di Banten.
"Kalahnya Andika Hazrumy dan Nanang Supriatna sebagai pasangan calon kepala daerah di Kabupaten Serang bentuk penolakan masyarakat terhadap dinasti politik," ujar Fernando Emas melalui keterangan tertulis, Sabtu (8/3/2025).
Advertisement
Baca Juga
Meskipun, lanjut dia, Mahkamah Konstitusi (MK) memenangkan gugatan Andika-Nanang, keputusan tersebut justru menuai tanda tanya besar di tengah publik.
Advertisement
Fernando bahkan mengaitkan keputusan tersebut dengan sejarah kontroversial mantan Ketua MK Akil Mochtar yang terjerat kasus dugaan suap dalam penanganan sengketa Pilkada.
"Jangan-jangan diterimanya gugatan Andika - Nanang terkait dengan pilkada Kabupaten Serang karena ada "main mata" antara penggugat dengan hakim MK?," terang dia.
Fernando juga menyoroti rekam jejak Andika Hazrumy dalam dunia politik. Menurut dia, sebagai mantan Wakil Gubernur Banten periode 2017-2022, Andika Hermazy dinilai tidak memiliki prestasi yang cukup signifikan sehingga masyarakat enggan memberikan dukungan kepadanya.
Bahkan, lanjut dia, keberhasilannya menduduki berbagai posisi seperti anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), hingga Wakil Gubernur, hanya karena faktor keluarga bukan atas kapasitas dan kompetensi personal.
"Selain itu, Andika yang pernah menjadi Wakil Gubernur Banten periode 2017 - 2022 juga tidak memiliki prestasi sehingga masyarakat Serang tidak memilihnya," ucap Fernando.
Hadapi Tantangan Besar
Di sisi lain, menurut Fernando, pasangan pemenang Pilkada, Ratu Rachmatu Zakiyah-Najib Hamas, kini menghadapi tantangan besar.
"Mereka harus membuktikan bahwa kemenangan mereka merupakan hasil nyata dari keinginan masyarakat, bukan karena adanya campur tangan Menteri Desa dan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, seperti yang ditudingkan sebagian pihak," terang dia.
"Saya kembali mengingatkan masyarakat Serang dan Kabupaten yang melakukan PSU untuk tetap menolak dinasti politik agar mendapatkan pemimpin yang terbaik," pungkas Fernando.
Advertisement
