Survei Poltracking di Jatim: Prabowo Unggul Head to Head Lawan Ganjar dan Anies

Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei mengenai peta kekuatan elektoral capres-cawapres di provinsi terpadat kedua, Jawa Timur. Hasilnya, Prabowo Subianto unggul bila head to head baik dengan Ganjar Pranowo maupun Anies Baswedan.

oleh Winda Nelfira diperbarui 11 Okt 2023, 20:50 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2023, 20:50 WIB
3 Tokoh yang menyatakan bakal maju menjadi calon presiden pada Pemilu 2024, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan
3 Tokoh yang menyatakan bakal maju menjadi calon presiden pada Pemilu 2024, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei mengenai peta kekuatan elektoral capres-cawapres di provinsi terpadat kedua, Jawa Timur. Hasilnya, Prabowo Subianto unggul bila head to head baik dengan Ganjar Pranowo maupun Anies Baswedan.

Direktur Riset Poltracking Indonesia Arya Budi memaparkan, dalam simulasi dua kandidat (head-to-head) antara Prabowo Subianto dengan Anies Baswedan jaraknya cukup signifikan, yakni 35,5 persen. Prabowo unggul dengan 53,4 persen. Sedangkan Anies dengan 17,2 persen.

Kemudian, pada simulasi head to head antara Prabowo Subianto vs Ganjar Pranowo relatif seimbang. Namun, Prabowo kembali unggul dengan perolehan 42,3 persen dan Ganjar dengan 40,5 persen.

"Yang memilih tidak tahu/tidak jawab juga besar meskipun sedikit rendah. Ada sebagian pemilih Ganjar juga yang agak besar masuk ke Prabowo. Jadi Prabowo itu beririsan juga Ganjar dengan pemilih Ganjar. Begitu juga Ganjar beririsan dengan pemilih Prabowo karena tadi angkanya naik tajam," kata Arya.

Arya menyebut, simulasi head to head antara Prabowo dan Ganjar sangat kompetitif. Meskipun nama bacapres Anies Baswedan dimasukkan, sehingga berlaku simulasi tiga nama kandidat, perolehan suara antara Prabowo dan Ganjar di Jawa Timur tetap kompetitif

"Kita masih belum bisa memutuskan siapa yang unggul di antara dua kandidat ini (Prabowo dan Ganjar), meskipun Prabowo Subianto terekam lebih unggul dari Ganjar," ucap Arya.

Diketahui, survei digelar pada 25 September hingga 1 Oktober 2023 dengan 1.000 responden yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling. Para responden merupakan warga Jawa Timur dengan kriteria sudah di atas 17 tahun/sudah menikah

Survei dilakukan dengan metode wawancara melibatkan surveyor terlatih. Adapun margin of eror survei +/- 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Elektabilitas Anies di Jatim Belum Terangkat

Anies Baswedan dan Cak Imin
Deklarasi Anies Baswedan dan Cak Imin untuk Pemilu 2024 diumumkan di Surabaya, Sabtu (2/9/2023). Minggu (3/9/2023), deklarasi Anies trending di Google. (Foto: Dok. Instagram @cakiminow)

Adapun elektabilitas bakal calon presiden (Bacapres) dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan di Jawa Timur (Jatim) saat ini masih belum terangkat meski sudah menggandeng Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden (Bacawapres).

Berdasarkan pilihan organisasi Islam yang ada di provinsi terpadat kedua se-Indonesia itu, elektabilitas Anies Baswedan berada di posisi terakhir setelah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Direktur Riset Poltracking Indonesia Arya Budi menyatakan, dari hasil survei 80 persen lebih pemilih atau responden di Jawa Timur menyatakan diri sebagai warga Nahdliyin atau Nahdlatul Ulama (NU).

"Anies 14,6 persen, belum terangkat meskipun menggandeng cawapres clear dari kelompok Nahdliyin yaitu Muhaimin Iskandar yang menjadi Ketua Umum PKB," kata Arya dalam konferensi pers daring, Rabu (11/10/2023).

Respons PKB Soal Survei Anies-Cak Imin Selalu Terendah

PKB
Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun Ahmad Sjamsurijal di Kantor DPP PKB, Jakarta. (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cucun Ahmad Syamsurijal menduga ada indikasi melegitimasi kecurangan kelompok tertentu di Pemilu 2024. Indikasi itu terlihat melalui survei elektabilitas calon presiden. Cucun menyoroti survei-survei yang ada saat ini selalu menempatkan Anies Baswedan di posisi ketiga di bawah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

"Ini saya membaca ada indikasi melegitimasi sebuah rencana besar untuk melegitimasi kecurangan kelompok tertentu, saya enggak bisa menyebut kelompok manapun juga karena nanti masih dinamis," kata Cucun di kantor DPP PKB, Selasa, 10 Oktober 2023 malam.

Survei-survei yang kini dipublikasikan menjadi alat melegitimasi upaya kecurangan nantinya. Cucun meminta survei jangan dijadikan alat untuk melakukan framing ke publik.

"Jangan sampai keluar survei ini ini melegitimasi nanti apa langkah yang akan dilakukan. Maka saya imbau semua anak bangsa yang ada di kita ini negeri tolong jangan sampai membuat sesuatu hal yang mem-framing semua mindset yang ada pikiran masyarakat di republik ini dengan survei-survei," katanya.

Anies-Cak Imin Diframing Kalah

Cucun mengaku sudah mencatat daftar survei mana saja yang hanya main-main. Meski begitu, kubu pasangan Anies Baswedan dan Cak Imin tidak gentar menghadapinya.

"Kita bisa membaca mana ini yang main-main mana yang betul-betul mensurvei dengan indikator-indikator akademis yang betul benar ya kita melihat kami tidak gentar," katanya.

Cucun pun mencontohkan adanya upaya membingkai hasil survei yang menempatkan posisi Anies-Muhaimin pada yang terbawah, dan kemudian gaungkan di media sosial.

"Misalkan sekarang dengan survei buncit semacam sekarang ini, diframing kemudian juga diamplikasi di dalam media sosial. Ini kan saya memandang ini ada sesuatu rencana besar mungkin untuk melegitimasi apa yang dilakukan itu dengan survei-survei yang sekarang dibangun dari awal seperti ini," jelas Cucun.

Infografis Elektabilitas Kandidat Capres 2024 versi 6 Lembaga Survei. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Elektabilitas Kandidat Capres 2024 versi 6 Lembaga Survei. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya