Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengajak seluruh parpol pengusung, relawan, dan simpatisan pasangan bakal capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud Md untuk bergerak semakin masif menggalang kekuatan.
Hal ini diperlukan agar Indonesia dipimpin oleh pemimpin visioner dan mampu menciptakan keadilan bagi semua orang, bukan hanya bagi segelintir atau keluarga tertentu.
Baca Juga
“Kemenangan dimulai dari rakyat fokus bergerak di akar rumput. Sebab rakyat semakin cerdas di dalam melihat rekayasa hukum yang terjadi di MK (Mahkamah Konstitusi). Rakyat bereaksi keras atas mobilisasi aparat dengan melakukan penurunan bendera, baliho, dan berbagai atribut dukungan terhadap Ganjar-Mahfud Md,” kata Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat dalam keterangannya, Sabtu (4/11/2023).
Advertisement
Djarot mengajak semua kader dan parpol pengusung untuk terus bergerak memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud dan mengalahkan duet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Terus bergerak, Ganjar-Mahfud Md pastikan akan terus perkuat demokrasi. Bersama kita hadapi Prabowo-Gibran sebagai cerminkan Neo-Orde Baru Masa Kini,” katanya.
Menurut Djarot, tidak ada tempat di Indonesia bagi ambisi kekuasaan.
“(Karena) cinta terhadap keponakan, lalu MK dikebiri, dan demokrasi pun mati. Kini kekuatan moral lahir kembali. Inilah fondasi terpenting Ganjar-Mahfud MD, kokoh pada moral kebenaran dan berdedikasi total pada rakyat, bangsa, dan negara, bukan pada keluarga,” kata dia.
PDIP, kata Djarot, percaya pada integritas Majelis Kehormatan MK untuk benar-benar obyektif dan mengedepankan sikap kenegarawanan. “Kuatnya gerakan dari para budayawan, cendekiawan, kelompok pro demokrasi, para ahli hukum tata negara hingga pergerakan tokoh-tokoh berintegritas tinggi dari berbagai perguruan tinggi menjadi kekuatan moral yang sangat dahsyat di dalam meluruskan jalannya demokrasi,” katanya memungkasi.
Ganjar Tegaskan PDIP Tidak Bisa Dipecah
Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menegaskan bahwa PDI Perjuangan (PDIP) tidak bisa dipecah oleh siapa pun. Dia mengingatkan siapa pun yang berupaya memecah belah PDIP akan berlawanan dengan banteng.
Hal ini disampaikan Ganjar saat menjawab pertanyaan awak media terkait kunjungan dirinya ke makam Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno di Blitar, Jawa Timur, pada Jumat, (3/11/2023). Ganjar mengakui langkah berziarah berkaitan dengan upayanya berkontestasi di Pilpres 2024.
"Tentu saja pasti ada kaitannya dengan itu, maka usaha lahiriahnya sudah partai, sudah memberikan rekomendasi kepada kami. Kami sudah mulai mendaftarkan juga," ucap Ganjar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Jumat (3/11/2023) malam.
"Artinya apa? Kami mesti meneguhkan, sebagai partai kami mesti bersatu dan kuat. Enggak bisa dipecah oleh siapa pun dan barang siapa memecah partai (PDIP) ini anda berlawanan dengan banteng," sambungnya.
Advertisement
Ganjar: Banteng Ketaton Tidak Pernah Cengeng!
Dia mengibaratkan PDIP sebagai banteng ketaton yang tak pernah cengeng. Ganjar menekankan sifat banteng yang keras kepada siapa pun yang mengganggunya.
"Banteng ketaton itu tidak pernah cengeng. Dia akan keras," katanya.
Ganjar berziarah ke makam Bung Karno bersama cawapres Mahfud MD. Dia dan Mahfud diajak Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk menyekar ke makam Presiden pertama RI itu.
Di depan makam Bung Karno, Ganjar berdoa agar Indonesia berjalan sesuai dengan konstitusi.
"Kami bareng-bareng di sana berdoa. Mendoakan Bung Karno agar negara ini lebih baik, agar negara ini berjalan sesuai dengan konstitusi, sesuai dengan cita-cita para pendiri dan kami mendoakan Bung Karno dan tentu refleksi bagi semua agar kemudian semua berjalan dengan baik," tutur mantan Gubernur Jawa Tengah itu.
Hujan Iringi Ziarah Megawati dan Ganjar-Mahfud di Makam Bung Karno
Sementara itu, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut terjadi hujan saat Ganjar-Mahfud dan Megawati berziarah yang menandakan sebuah hal positif.
"Kami berdoa ke makam Proklamator yaitu Bung Karno, suasananya sangat bagus, bahkan menurut masyarakat tadi hujan, hujan ini, kan, tandanya baik," ujar Hasto.
Dia juga menuturkan bendera Merah Putih berkibar meskipun terjadi hujan saat Ganjar-Mahfud dan Megawati berziarah ke makam Bung Karno.
Hasto menilai bendera yang berkibar saat hujan di makam Bung Karno menandakan sikap teguh Ganjar-Mahfud untuk membangun Indonesia.
"Ini suatu pertanda doanya, karena memang Pak Ganjar dan Pak Mahfud ini didasarkan pada suatu niatan yang baik buat bangsa dan negara. Enggak ada niatan yang lain kecuali membangun Indonesia," kata Hasto.
Advertisement