PDIP: Terus Bergerak Ganjar-Mahfud, Kita Hadapi Prabowo-Gibran yang Cerminkan Neo-Orba

Djarot mengajak semua kader dan parpol pengusung untuk terus bergerak memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud dan mengalahkan duet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Menurutnya, pasangan Prabowo-Gibran adalah cerminan neo-orba.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 04 Nov 2023, 14:13 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2023, 14:13 WIB
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat Dalam Acara Konsolidasi Tiga Pilar yang juga dihadiri oleh bakal calon presiden Ganjar Pranowo di Sumatera Utara. (Foto: Dokumentasi PDIP).

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengajak seluruh parpol pengusung, relawan, dan simpatisan pasangan bakal capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud Md untuk bergerak semakin masif menggalang kekuatan.

Hal ini diperlukan agar Indonesia dipimpin oleh pemimpin visioner dan mampu menciptakan keadilan bagi semua orang, bukan hanya bagi segelintir atau keluarga tertentu.

“Kemenangan dimulai dari rakyat fokus bergerak di akar rumput. Sebab rakyat semakin cerdas di dalam melihat rekayasa hukum yang terjadi di MK (Mahkamah Konstitusi). Rakyat bereaksi keras atas mobilisasi aparat dengan melakukan penurunan bendera, baliho, dan berbagai atribut dukungan terhadap Ganjar-Mahfud Md,” kata Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat dalam keterangannya, Sabtu (4/11/2023).

Djarot mengajak semua kader dan parpol pengusung untuk terus bergerak memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud dan mengalahkan duet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

“Terus bergerak, Ganjar-Mahfud Md pastikan akan terus perkuat demokrasi. Bersama kita hadapi Prabowo-Gibran sebagai cerminkan Neo-Orde Baru Masa Kini,” katanya.

Menurut Djarot, tidak ada tempat di Indonesia bagi ambisi kekuasaan.

“(Karena) cinta terhadap keponakan, lalu MK dikebiri, dan demokrasi pun mati. Kini kekuatan moral lahir kembali. Inilah fondasi terpenting Ganjar-Mahfud MD, kokoh pada moral kebenaran dan berdedikasi total pada rakyat, bangsa, dan negara, bukan pada keluarga,” kata dia.

PDIP, kata Djarot, percaya pada integritas Majelis Kehormatan MK untuk benar-benar obyektif dan mengedepankan sikap kenegarawanan. “Kuatnya gerakan dari para budayawan, cendekiawan, kelompok pro demokrasi, para ahli hukum tata negara hingga pergerakan tokoh-tokoh berintegritas tinggi dari berbagai perguruan tinggi menjadi kekuatan moral yang sangat dahsyat di dalam meluruskan jalannya demokrasi,” katanya memungkasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ganjar Tegaskan PDIP Tidak Bisa Dipecah

Momen Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri umumkan Ganjar Pranowo sebagai Bakal Calon Presiden di Pemilu 2024 di Istana Batu Tulis, Bogor. Turut Hadir Presiden Jokowi, Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Prananda Prabowo.
Momen Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri umumkan Ganjar Pranowo sebagai Bakal Calon Presiden di Pemilu 2024 di Istana Batu Tulis, Bogor. Turut Hadir Presiden Jokowi, Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Prananda Prabowo. (Foto: Dokumentasi PDIP).

Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menegaskan bahwa PDI Perjuangan (PDIP) tidak bisa dipecah oleh siapa pun. Dia mengingatkan siapa pun yang berupaya memecah belah PDIP akan berlawanan dengan banteng.

Hal ini disampaikan Ganjar saat menjawab pertanyaan awak media terkait kunjungan dirinya ke makam Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno di Blitar, Jawa Timur, pada Jumat, (3/11/2023). Ganjar mengakui langkah berziarah berkaitan dengan upayanya berkontestasi di Pilpres 2024.

"Tentu saja pasti ada kaitannya dengan itu, maka usaha lahiriahnya sudah partai, sudah memberikan rekomendasi kepada kami. Kami sudah mulai mendaftarkan juga," ucap Ganjar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Jumat (3/11/2023) malam.

"Artinya apa? Kami mesti meneguhkan, sebagai partai kami mesti bersatu dan kuat. Enggak bisa dipecah oleh siapa pun dan barang siapa memecah partai (PDIP) ini anda berlawanan dengan banteng," sambungnya.

 


Ganjar: Banteng Ketaton Tidak Pernah Cengeng!

Banteng Muda Indonesia (BMI) sayap kepemudaan PDI Perjuangan ikut mengiringi pasangan capres dan cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendaftar ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Kamis (19/10/2023) (Istimewa)
Banteng Muda Indonesia (BMI) sayap kepemudaan PDI Perjuangan ikut mengiringi pasangan capres dan cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendaftar ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Kamis (19/10/2023) (Istimewa)

Dia mengibaratkan PDIP sebagai banteng ketaton yang tak pernah cengeng. Ganjar menekankan sifat banteng yang keras kepada siapa pun yang mengganggunya.

"Banteng ketaton itu tidak pernah cengeng. Dia akan keras," katanya.

Ganjar berziarah ke makam Bung Karno bersama cawapres Mahfud MD. Dia dan Mahfud diajak Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk menyekar ke makam Presiden pertama RI itu.

Di depan makam Bung Karno, Ganjar berdoa agar Indonesia berjalan sesuai dengan konstitusi.

"Kami bareng-bareng di sana berdoa. Mendoakan Bung Karno agar negara ini lebih baik, agar negara ini berjalan sesuai dengan konstitusi, sesuai dengan cita-cita para pendiri dan kami mendoakan Bung Karno dan tentu refleksi bagi semua agar kemudian semua berjalan dengan baik," tutur mantan Gubernur Jawa Tengah itu.   


Hujan Iringi Ziarah Megawati dan Ganjar-Mahfud di Makam Bung Karno

Ganjar-Mahfud dan Megawati ziarah ke makam Bung Karno di Blitar. (Istimewa)
Ganjar-Mahfud dan Megawati ziarah ke makam Bung Karno di Blitar. (Istimewa)

Sementara itu, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut terjadi hujan saat Ganjar-Mahfud dan Megawati berziarah yang menandakan sebuah hal positif.

"Kami berdoa ke makam Proklamator yaitu Bung Karno, suasananya sangat bagus, bahkan menurut masyarakat tadi hujan, hujan ini, kan, tandanya baik," ujar Hasto.

Dia juga menuturkan bendera Merah Putih berkibar meskipun terjadi hujan saat Ganjar-Mahfud dan Megawati berziarah ke makam Bung Karno.

Hasto menilai bendera yang berkibar saat hujan di makam Bung Karno menandakan sikap teguh Ganjar-Mahfud untuk membangun Indonesia.

"Ini suatu pertanda doanya, karena memang Pak Ganjar dan Pak Mahfud ini didasarkan pada suatu niatan yang baik buat bangsa dan negara. Enggak ada niatan yang lain kecuali membangun Indonesia," kata Hasto. 

Infografis Curhat PDIP Ditinggal Jokowi dan Keluarga
Infografis Curhat PDIP Ditinggal Jokowi dan Keluarga (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya