Ma'ruf Amin Minta Ulama Dinginkan Suasana Politik Jelang Pemilu 2024

Menjelang Pemilu 2024, Ma'ruf Amin juga berharap para pimpinan MUI harus tetap membawa lembaga yang menaungi para ulama itu untuk tetap mengambil sikap netral, selain pilihan politik pribadi individu.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 05 Nov 2023, 13:01 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2023, 12:59 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada Idul Adha 1444 Hijriah akan melaksanakan kurban sapi di Masjid Istiqlal.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada Idul Adha 1444 Hijriah akan melaksanakan kurban sapi di Masjid Istiqlal.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta para ulama terus berperan aktif menyejukkan suasana politik menjelang Pemilu Serentak 2024.

Hal itu disampaikan Wapres saat menerima jajaran pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta, Jumat 3 Oktober 2023 lalu.

"Wapres berharap bagaimana para tokoh ulama dan semua berperan aktif untuk mendinginkan suasana politik di bawah kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Juru bicara Wapres Masduki Baidlowi dilansir dari Antara, Minggu (5/11/2023).

Masduki mencontohkan, salah satu yang menjadi perhatian Ma'ruf Amin adalah berbagai perdebatan di masyarakat yang kerap terjadi di dunia maya yang semakin meresahkan.

"Misalnya di medsos banyak sekali perdebatan-perdebatan yang seakan-akan silaturahmi tidak lebih penting ketimbang sebuah pilihan politik praktis yang jangka pendek," tuturnya.

Masduki mengungkapkan, menjelang Pemilu 2024 Wapres juga berharap para pimpinan MUI harus tetap membawa lembaga yang menaungi para ulama itu untuk tetap mengambil sikap netral, selain pilihan politik pribadi individu.

"Wapres berharap para pimpinan MUI sebagai institusi bersikap netral. Kalau ada yang berhubungan terkait dengan hak politiknya silahkan sebagai individu, monggo untuk bersikap politik," ucapnya.

Masduki menekankan, menjelang pemilu potensi terjadinya perpecahan di tengah masyarakat akan semakin meruncing. Adapun dalam pertemuan itu, turut dibahas mengenai rencana Rapat Paripurna MUI yang segera akan digelar dengan agenda utama pengesahan Kiai Anwar Iskandar sebagai Ketua Umum MUI.

"Kiai Anwar Iskandar yang sudah diputuskan sebagai Ketua Umum pengganti K.H. Miftachul Akhyar dalam rapat pleno, tinggal disahkan dalam rapat paripurna yang akan dipimpin oleh Ketua Majelis Pertimbangan yang sekaligus adalah Wapres Ma'ruf Amin," ujar Masduki.

Hadir jajaran pimpinan MUI dalam pertemuan tersebut antara lain Wakil Ketua Umum K.H. Marsudi Suhud, Wakil Ketua Umum Buya Basri Bermanda, Ketua MUI Bidang Pendidikan dan Kaderisasi Ulama K.H. Abdulah Jaidi, Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh dan Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ma'ruf Minta Aparat Keamanan Waspadai Aksi Teror Jelang Pemilu 2024

Wapres Ma'ruf Amin
Wapres Ma'ruf Amin usai meninjau Posyandu Melur 4, di Jalan Sultan Serdang, Gang Karya I, Desa Tumpatan Nibung, Kecamatan Batangkuis, Deli Serdang, Rabu, 18 Oktober 2023 (Dok: Pemprov Sumut)

Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meminta aparat keamanan mewaspadai aksi teror yang mungkin terjadi menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak tahun 2024.

"Ya saya kira saya sudah sering meminta supaya pihak keamanan mewaspadai semua yang bisa mengganggu jalannya pemilihan umum (Pemilu). Termasuk teroris atau kelompok-kelompok lain," kata Wapres di sela kunjungan kerja di Cibitung, dikutip dari Antara Kamis 2 November 2023.

Ma'ruf juga meminta aparat keamanan memetakan tantangan-tantangan termasuk daerah-daerah rawan dalam penyelenggaraan pemilu.

"Termasuk hal-hal yang bisa mengganggu. Saya kira sekali lagi saya minta Pak Kapolri yang kemarin Densus sudah mulai melakukan," ujarnya.

Sementara itu Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa Densus 88 Antiteror Polri terus memantau pergerakan kelompok-kelompok jaringan teror.

Menurut Kapolri, pihaknya akan melakukan pengembangan terkait penangkapan 59 orang terduga teroris belum lama ini, berkaitan dengan gerakan-gerakan yang terafiliasi serta kaitannya dengan situasi global yang ada.

"Sehingga kita mencegah jangan sampai ada peristiwa, baru kita tangkap," kata Kapolri Sigit.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya