Sultan Kutai Kartanegara Beri Pesan ke Ganjar Pranowo jika Terpilih Jadi Presiden

Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-21, Aji Muhammad Arifin, menitipkan enam pesan kepada calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, bila terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia masa bakti 2024-2029.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 06 Des 2023, 14:44 WIB
Diterbitkan 06 Des 2023, 14:35 WIB
Calon Presiden Ganjar Pranowo Bertemu Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-21, Aji Muhammad Arifin.
Calon Presiden Ganjar Pranowo Bertemu Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-21, Aji Muhammad Arifin. (Foto: Ady Anugrahadi/Liputan6.com).

 

Liputan6.com, Jakarta Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-21, Aji Muhammad Arifin, menitipkan enam pesan kepada calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, bila terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia masa bakti 2024-2029.

Pesan itu dibacakan oleh Kanjeng Pangeran Haryo Notonegoro saat menerima kunjungan Ganjar Pranowo di Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara, Ing Martadipura, Tenggarong, Rabu (6/12/2023).

"Kesultanan Kutai Kartanegara menitipkan harapan dan pesan ketika Bapak terpilih menjadi orang yang memimpin Republik ini," kata Haryo Notonegoro.

Haryo Notonegoro menerangkan, pertama, meminta Ganjar Pranowo membangun sumber daya manusia Indonesia yang mempunyai kompetensi, kemampuan, dan berintegritas dengan menanamkan nilai-nilai kejujuran kebersamaan, kerja keras, disiplin, kemandirian.

"Kami yakin dan percaya dengan sumberdaya manusia tersebut negara kita Indonesia sejajar dengan negara-negara maju di dunia," ujar Haryo Notonegoro.

Kedua, Ganjar Pranowo harus melakukan proses hilirisasi terhadap komoditas-komoditas sumber daya alam yang berada di Indonesia, sehingga mempunyai nilai tambah bagi kesejahteraan rakyat Indonesia.

Ketiga, membuat Indonesia harus mampu mengambil manfaat dari pergeseran global suplay chain. Menurut dia, tantangan geopolitik ke depan semakin rumit, di era multipolar.

Keempat, Ganjar Pranowo harus melakukan langkah-langkah konkret agar Indonesia keluar middle income trap, yaitu merupakan suatu keadaan ketika negara berhasil mencapai tingkat pendapatan menengah.

"Tetapi tidak dapat keluar dari tingkatan tersebut untuk menjadi negara maju," ujar dia.

Kelima, Haryo Notonegoro memohon untuk menerbitkan Perpres terkait alokasi anggaran bagi Kesultanan-Kesultanan yang sah yang berada di Nusantara ini.

"Sehingga kami dalam mempertahankan adat, adab, dan budaya di masing-masing Kesultanan Nusantara terus terjaga," ujar dia.

Dengan Pendekatan Budaya

Menurut Haryo Notonegoro, bangsa yang mampu bertahan di Industri 4,0 Era Informasi Teknologi adalah bangsa yang pendekatan dengan budaya. Berkaca dari kekaisaran Jepang yang sudah bertahan selama 1000 tahun.

"Karena mereka mempunyai nilai-nilai dasar atau budaya yang sangat kuat sekali," ucap dia.

Terakhir, Haryo Notonegoro meminta Ganjar Pranowo tak melupakan Kabupaten Kutai Kartanegara tempat beradanya Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura kerajaan tertua di Indonesia.

"Kami mohon jangan dilupakan Pak Ganjar," tandas dia.

Diterima dengan Baik

Kunjungan Ganjar Pranowo diterima baik oleh Kesultanan Kutai Kartanegara. Dia mengartikan silaturahmi bagian wujud dari nilai nilai dasar pondasi kesultanan Kutai Kartanegara.

"Di mana mengutamakan adab. Adab lebih utama dibanding ilmu. Adab lebih tinggi dari ilmu. Ada pula yang mengatakan pelajarilah adab sebelum mempelajari ilmu," ujar dia.

"Demikianlah Islam mengajarkan kepada para pemeluknya. Bahkan, mungkin ajaran tentang adab lebih utama dari ilmu berlaku secara universal di berbagai belahan Nusantara Indonesia ini," ujar dia.

Haryo Notonegoro mengatakan, memilih seorang calon pemimpin hendaklah dilihat dari adabnya. Ketika ia menunjukkan sosoknya sebagai seseorang yang menjunjung tinggi adab, maka layaklah dia dipilih sebagai seorang pemimpin.

Dia mengatakan, sebaiknya, sosok calon pemimpin yang layak diberikan amanah untuk memimpin negeri ini adalah sosok yang mengedepankan adab, karena dengan adab itulah yang bersangkutan akan lebih mampu menempatkan dirinya dengan baik dan benar, sekaligus menempatkan orang-orang yang dipimpinnya dengan baik dan benar pula.

"Sehingga mewujudkan Indonesia emas 2045 di mana diprediksi Indonesia menempati peringkat 4 besar dunia, sejajar dengan dengan negara negara maju di dunia," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya