Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut satu, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin berbagi cerita tentang kesulitan yang dialaminya hingga akhirnya berhasil bergabung dalam Koalisi Perubahan mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024.
"Saya optimis dan yakin karena pasangan AMIN ini InsyaAllah pasangan yang belum tentu adalagi 30 tahun yang akan datang," kata Cak Imin dalam sambutannya kampanye di Tanjung Pura, Langkat, Sumatra Utara, Jumat (8/12/2023).
Baca Juga
Diketahui, sebelum PKB bergabung dalam Koalisi Perubahan, Anies selalu dipasangkan dengan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Bahkan, AHY kerap mendampingi Anies saat safari politik ke beberapa wilayah.
Advertisement
Berbagai dinamika politik terjadi, alih-alih mendeklarasikan AHY, Cak Imin justru dipinang sebagai wakil presiden untuk mendampingi Anies.Deklarasi pasangan AMIN ini pun dilakukan di Surabaya pada awal September 2023.
"Wong kita mau gabung saja susahnya minta ampun. Ada saja, sampai ada kata-kata keluar 'nggak bahaya tah?' Itu saking susahnya kita bergabung," kata dia.
Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketum PKB itu mengatakan, bersatunya dia dan Anies Baswedan juga menyatukan dua partai besar berbasis Islam di Indonesia yakni PKB dan PKS. Dia menganggap hal tersebut sebagai takdir dari sang pencipta.
"Alhamdulillah takdir Allah menentukan bahwa Anies dan Muhaimin bergabung dalam Koalisi Perubahan bersama PKB, PKS, dan NasDem, insyaallah membawa kemaslahatan dan kebahagiaan buat rakyat Indonesia di masa yang akan datang," jelasnya.
Oleh sebab itu, Cak Imin meminta warga Tanjung Pura untuk memilih AMIN dalam kontestasi Pilpres 2024. Dia optimistis AMIN bisa memenangkan 70 persen perolehan suara di Sumatra Utara.
Cak Imin: Insya Allah Kali Ini 'Guru' yang Akan Jadi Presiden 2024
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut satu, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menilai kualitas pendidikan di Indonesia belum dikelola secara optimal. Menurut dia, kualitas pendidikan mesti dirubah menjadi lebih unggul.
"Kita ubah pendidikan kita menjadi unggul, berkualitas dan tentu saja murah terjangkau oleh seluruh rakyat Indonesia, amin," kata Cak Imin saat bertemu ulama dan tokoh masyarakat di Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Utara, Jumat (8/12/2023).
Cak Imin menyampaikan, salah satu cara merubah kualitas pendidikan menjadi lebih unggul ialah dengan memilih pemimpin yang punya latar belakang pendidikan. Sehingga, kata dia Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) menjadi pilihan yang tepat.
"Kenapa kita yakin bapak ibu sekalian? Tahu Mas Anies Baswedan mantan Menteri Pendidikan Kebudayaan, betul? Mas Anies Baswedan Mantan Gubernur DKI Jakarta, betul? Pengalaman beliau di bidang pendidikan diawali dari seorang dosen, pengajar, rektor," ucapnya.
Cak Imin yakin pada 2024 mendatang figur dengan latar belakang pernah mendidik seperti Anies Baswedan bisa menjadi presiden. Sehingga, kata dia, pendidikan serta guru-guru dapat menjadi prioritas pemimpin ke depan.
"Insyaallah kali ini guru akan menjadi Presiden RI tahun 2024. Sehingga pendidikan akan menjadi prioritas, SDM akan menjadi kekuatan dan keunggulan bangsa," ujarnya.2 dari 3 halaman
Advertisement
Cak Imin: Guru Ujung Tombak Kemajuan Bangsa
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini memandang guru sebagai ujung tombak kemajuan bangsa. Oleh sebab itu, guru harus lebih sejahtera dan makmur.
"Itulah yang menjadi keinginan kita, dan Mas Anies. Saya, kebetulan dididik di pesantren menjadi bagian dari perjuangan pesantren. Sama-sama punya latar belakang yang menjadi tanggung jawab kita berdua," ucap dia.
Cak Imin Ziarah ke Makam Pujangga Amir Hamzah di Langkat
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut satu Muhaimin Iskandar (Cak Imin) ziarah ke Makam pujangga Amir Hamzah di Langkat, Medan, Sumatera Utara. Usai berziarah, dia membacakan salah satu puisi karya pujangga itu.
Pantauan Liputan6.com, pada Jumat (8/12/2023) Cak Imin melakukan ziarah tepat sebelum sholat Jumat digelar. Makam Pujangga Amir Hamzah berada di samping Masjid Azizi, Tanjung Pura, Langkat.
Cak Imin mengenakan baju kemeja putih dan ikat kepala khas Sumatera Utara. Dia didampingi mantan Gubernur Sumatera Utara sekaligus Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Timnas AMIN di Sumatera, Edy Rahmayadi.
Terlihat Cak Imin beserta rombongan melantunkan doa-doa dengan khusyuk di depan makam Amir Hamzah tersebut.
Usai berziarah, Cak Imin mengenang mendiang Amir Hamzah karena merupakan tokoh pahlawan nasional sekaligus seorang sastrawan pujangga baru. Menurut Cak Imin, Amir Hamzah meninggal di usia muda.
"Memang prestasi-prestasinya dahsyat. Seorang muda yang melahirkan banyak karya. Bahkan banyak memimpin dan banyak optimisme dan menjadikan sastra Indonesia berkembang dengan baik," kata Cak Imin.
Advertisement