Ganjar Bantah Hapus Bansos, KTP Sakti Justru Semakin Mempermudah

Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menolak jika ada anggapan dirinya menghapus program bantuan sosial (bansos) era Presiden Joko Widodo atau Jokowi jika terpilih nanti.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 20 Des 2023, 08:15 WIB
Diterbitkan 20 Des 2023, 08:15 WIB
Bakal calon presiden Ganjar Pranowo menanggapi santai soal peluang Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Bakal calon presiden Ganjar Pranowo menanggapi santai soal peluang Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK). (Delvira Hutabarat/Liputan6.com).

Liputan6.com, Jakarta Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menolak jika ada anggapan dirinya menghapus program bantuan sosial (bansos) era Presiden Joko Widodo atau Jokowi jika terpilih nanti.

Menurut dia, pihak yang menyebarkan kabar dirinya menghapus dipandangnya sebagai gimik untuk menakut-nakutin rakyat.

Ganjar menegaskan bahwa program bansos saat ini telah berjalan dengan baik dan akan tetap diteruskan. Namun, ia mengakui perlunya penyempurnaan agar bantuan tersebut lebih tepat sasaran.

"Itu (bansos) kewajiban negara kok, kewajiban negara justru yang sudah bagus tinggal jalan. Rakyat mendapatkan itu (bansos), kita mudahkan mereka dan tepat sasaran. Kan komplain mereka kemarin apa yang didapat si A, si B kok ndak dapat, nah itulah yang kita bereskan," ujar Ganjar di Bantul, Yogyakarta, Selasa (19/12/2023).

Lebih lanjut, Ganjar mengakui adanya keluhan masyarakat terkait ketidaksetaraan dalam distribusi bansos.

Namun, ia menegaskan bahwa hal tersebut akan diselesaikan untuk memastikan bahwa setiap penerima mendapatkan bantuan sesuai kebutuhannya.

Ganjar juga memaparkan program inovatif yang diusungnya, yaitu program KTP Sakti. Menurutnya, KTP Sakti akan menjadi instrumen penting dalam mempermudah masyarakat untuk memperoleh bantuan.

“KTP Sakti yang saya dorong itu untuk memudahkan bansos," ucapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mendapatkan Bantuan Pendidikan

Ganjar memberikan contoh lain bahwa KTP Sakti juga dapat digunakan untuk mendapatkan bantuan pendidikan seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan jaminan kesehatan melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Dengan satu KTP, masyarakat dapat mengakses berbagai layanan bantuan sesuai dengan profil dan kebutuhan mereka.

"Sehingga ceritanya KTP Sakti itu adalah cerita data yang besar profil yang ada dan management untuk distribusi," ujar Ganjar.


Hasto PDIP: 30 Ribu Caleg Akan Sosialisasikan Program KTP Sakti Ganjar-Mahfud

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, seluruh calon legislatifnya (caleg) akan mensosialisasikan terobosan dan inovasi dari pasangan calon presiden Ganjar Pranowo dan calon wakil presiden Mahfud Md mengenai program KTP Satu Kartu Terpadu Indonesia (Sakti).

“Dan kami terus melakukan gerakan turun ke bawah, 30 ribu caleg PDI Perjuangan mensosialisasikan terobosan inovasi dari Pak Ganjar dan Prof Mahfud melalui KTP sakti,” tutur Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2023).

Menurut Hasto, nantinya KTP tersebut akan terintegrasikan ke Kartu Indonesia Pintar sampai pemberian Bantuan Sosial dan Bantuan Langsung Tunai (BLT).

“KTP-nya tetap, fungsinya yang sakti untuk mengintegrasikan seluruh komitmen-komitmen melalui Kartu Indonesia Pintar, Indonesia Sehat, Indonesia Sejahtera, Prakeria, PKH, Bansos, BLT, dalam satu KTP Sakti,” jelas dia.

Lebih lanjut, KTP Sakti adalah suatu keniscayaan untuk melakukan transformasi digitalisasi demi memudahkan pelayanan publik, dengan memperbaiki basis data, dengan hanya satu data saja.

“Ini menggunakan KTP, dimana melalui suatu digitalitasi, platformnya satu data, sehingga program satu data ini,” kata Hasto.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya