Liputan6.com, Jakarta - Presidium Relawan Prabowo Subianto (PRPS) dan Hashim Djojohadikusumo menyambangi Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Rabu 17 Januari 2024. Hashim sendiri merupakan adik kandung calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Kedatangan keluarga Prabowo ke Bekasi ini dalam rangka menghadiri Parade 300 Perahu yang diikuti 1.000 nelayan di Muara Gembong. Parade ini diinisiasi oleh Komunitas disabilitas Anggrek Karya Cacat Berkreasi (Anggrek KCB).
Baca Juga
Hashim Djojohadikusumo yang juga pelindung PRPS mengapresiasi atas terselenggaranya parade ini. Apalagi, parade ini digelar dalam rangka mendukung Prabowo Subianto.
Advertisement
"Saya pikir ini kreatif, dan selain itu saya sangat antusias untuk berjumpa dengan warga Muara Gembong untuk melihat dimana mereka tinggal dan mendengarkan aspirasi mereka," ujar Hashim di Muara Gembong, Rabu 17 Januari 2024.
Hashim semakin senang karena kedatangannya ini disambut hangat oleh masyarakat Muara Gembong. Kehangatan masyarakat Muara Gembong atas kehadirannya membuatnya kian mudah mendengar langsung keluhan para nelayan Muara Gembong.
"Saya paham kondisi sebagian besar para nelayan di Nusantara, dan ini adalah kesempatan yang tepat untuk menyaksikan langsung kehidupan mereka dan mengetahui kendala-kendala yang mereka hadapi," ucap Hashim.
Sementara itu, Pendiri Anggrek KCB Sapto Yuli Isminarti sendiri merupakan warga Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong. Yuli merupakan seorang disabilitas yang juga penggerak ekonomi dengan memiliki usaha konveksi untuk memperkerjakan warga sekitar.
Keberadaan Kampung Muara Beting, Muara Gembong
Kampung Muara Beting, Muara Gembong sempat dijuluki kampung 'dollar' karena berlimpah hasil tangkapan laut, mulai dari ikan, udang, hingga kepiting. Masyarakat yang tinggal di kampung ini makmur sentosa.
Namun, kampung yang sempat berjaya di tahun 1980-an ini kini terancam hilang karena tergerus ombak dan kenaikan muka air laut (abrasi). Jarak Kampung Muara Beting Ujung dengan pesisir pantai saat ini hanya 200 meter.
Padahal, di awal tahun 2000, jarak tempuh dari kampung tersebut ke pesisir pantai mencapai sekitar 1,5 kilometer. Abrasi dan penurunan muka tanah turut melenyapkan tiga kampung lain di Muara Beting Ujung.
Menurut Hashim masalah abrasi di Kampung Muara Beting relevan dengan pernyataan Prabowo Subianto tentang urgensi pembangunan giant sea wall (tanggul laut raksasa) yang perlu diwujudkan untuk mengatasi kenaikan permukaan laut dan abrasi di wilayah Pantai Utara (Pantura).
"Ia (Prabowo) mengatakan pentingnya percepatan pembangunan giant sea wall ini untuk selamatkan bangsa Indonesia, terutama 50 juta rakyat kita yang hidup di pantai utara Jawa," kata Hashim.
Â
Advertisement
Warga Senang Didatangi Keluarga Prabowo Subianto
Jamal, salah satu warga Kampung Muara Beting merasa senang dengan kehadiran keluarga Prabowo Subianto. Pasalnya, kata Jamal, belum pernah ada tokoh bangsa yang datang ke kampungnya.
"Belum pernah ada figur yang datang berkunjung ke sini. Kami sangat bahagia dan menghargai keluarga Prabowo yang sudah memberikan perhatian begitu besar. Semoga di pemerintahan selanjutnya kehidupan masyarakat di daerah ini bisa ada perbaikan. Sudah terlalu lama kami hidup dalam kesulitan tanpa ada sentuhan yang berarti," papar Jamal.
Parade 300 Perahu di Muara Gembong dihadiri oleh segenap anggota keluarga Prabowo Subianto. Selain Hashim, hadir juga kakak kandungnya, Maryani Djojohadikusumo, sepupu-sepupu Mora Dharma, Mitra Vinda, Farah Tjindarbumi, serta para keponakan Tatiana Arianne dan Daniel Sunarhadi.
Selain melepas Parade 300 Perahu, keluarga Prabowo juga menyapa warga Kampung Beting, membagikan makan siang gratis bagi 2.000 keluarga dan susu bagi anak-anak dan ibu hamil.
Hal ini sebagai implementasi satu dari delapan Program Hasil Terbaik Cepat Prabowo-Gibran yang diharapkan dapat membantu perbaikan gizi anak-anak Indonesia dan meringankan beban ekonomi keluarga.