Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (caprea) nomor urut 02 Prabowo Subianto menerima kunjungan Duta Besar (Dubes China) untuk Indonesia, Lu Kang di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu (18/2/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Lu Kang yang hadir bersama rombongan mengucapkan selamat atas unggulnya Prabowo di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Baca Juga
"Congratulations," tutur Lu Kang sambil menjabat tangan Prabowo, Minggu (18/2/2024).
Advertisement
"Thank you," jawab Prabowo Subianto.
Pertemuan tersebut berlangsung di ruang kerja Prabowo. Dalam momen tersebut, Bobby yang merupakan kucing yang milik Prabowo tiba-tiba muncul.
Prabowo pun memperkenalkan Bobby kepada para tamu. Di ujung pertemuan, dia lantas mengajak Lu Kang untuk berfoto bersama Bobby.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) terus memperbaharui hasil suara Pilpres 2024.
Melalui situs resmi KPU pemilu2024.kpu.go.id, data yang masuk pada pembaharuan terakhir, Sabtu 17 Februari 2024 pukul 19:30:11 WIB.
Diketahui suara masuk sudah ada sebanyak 66,61 persen atau setara dengan 548.354 tempat pemungutan suara (TPS) dari total keseluruhan berjumlah 823.246 TPS.
Dari hasil real count KPU tersebut, keunggulan mayoritas suara masih dipegang oleh pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) dengan presentase 57,95% atau setara dengan 49.747.461 suara.
Sedangkan di posisi kedua, adalah pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Anies-Cak Imin) dengan persentase 24,48% atau setara dengan 21.013.738 suara.
Kemudian di posisi ketiga, yaitu pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md (Ganjar-Mahfud) dengan persentase 17,57% atau setara dengan 15.084.928 suara.
Masih Hasil Sementara
Sebagai informasi, hasil yang ada barulah perolehan sementara yang bersumber dari publikasi Form Model C Hasil yang diunggah ke sistem KPU RI. Hasil penghitungan suara di TPS diunggah dengan tujuan untuk memudahkan akses informasi publik.
Hasil penghitungan suara dilakukan oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Namun nantinya rekapitulasi hasil penghitungan suara dan penetapannya dilakukan secara berjenjang dalam rapat pleno terbuka oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi, dan KPU berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Advertisement
Banyak Data Sirekap Pemilu 2024 Tidak Sinkron, KPU Janji Segera Koreksi
Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) menjadi alat bantu penghitungan hasil suara Pemilihan Umum (Pemilu) dari lembar C hasil ukuran plano yang diunggah ke dalam sistem milik Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Sirekap bukanlah alat baru, penggunaanya sudah dilakukan sejak Pilkada 2020 dan semakin dimutakhirkan pada Pemilu 2024.
Namun pada kenyataannya, banyak masyarakat mengeluhkan saat menemukan data jumlah suara C hasil plano berbeda jauh dengan data yang masuk ke dalam Sirekap.
Angkanya pun tidak sinkron dan tidak jarang lebih besar dari total pemilih di sebuah tempat pemungutan suara (TPS) yang sewajarnya hanya berada di angka kurang lebih di bawah 300 orang.
Menanggapi hal itu, Ketua KPU Republik Indonesia, Hasyim Asy’ari justru bersyukur dengan laporan dan keluhan masyarakat tersebut.
Dia merasa terbantu, sebab banyak mata yang mengoreksi data yang ada dalam Sirekap. Sehingga Pemilu berjalan sangat transparan dengan Sirekap.
“Kita bersyukur Sirekap bekerja karena banyak laporan ke KPU, jadi tidak ada yang sembunyi dan diam-diam,” kata Hasyim saat jumpa pers di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol Jakarta Pusat, Kamis 15 Februari 2024.
Hasyim melanjutkan, bilamana ada data yang keliru saat proses sinkronisasi, maka KPU akan membuka diri untuk mengoreksi melalui rekapitulasi di tingkat kecamatan.
"Jadi kalau ada yang salah tulis akan dikoreksi dan hasil rekap di kecamatan juga akan diunggah di dalam Sirekap. Siapapun bisa cek ulang apakah form yang salah hitung tadi sudah dikoreksi atau belum," kata Hasyim Asy'ari.
KPU: Tak Ada Niat Manipulasi
Hasyim memastikan, KPU RI terus memonitor TPS mana saja yang konversi Sirekapnya bermasalah. Dia menegaskan ketidakcocokan angka antara C hasil plano dan Sirekap akan segera dikoreksi.
"Konversi itu akan kami koreksi sesegera mungkin," ucap Hasyim.
Hasyim berharap, publik bisa percaya bahwa hasil keliru yang muncul pada Sirekap bukanlah kesengajaan dan semata-mata perlunya perbaikan agar hasil sinkronisasi antar C hasil plano ke dalam sistem dengan cara memfoto bisa lebih akurat kedepannya.
"Tidak ada niat manipulasi dan mengubah hasil suara, karena form itu (C hasil plano) diunggah apa adanya," tandas Hasyim.
Sebagai informasi, sampai dengan hari ini, Kamis 15 Februari 2024, pukul 15.50 WIB, publikasi Sirekap sudah berprogres terhadap 358.775 TPS dari total 823.236 TPS atau 43,58 persen.
KPU RI memastikan tidak akan menghentikan penghitungan suara dengan Sirekap. Sebab, bilamana kembali terjadi konversi data yang tidak sinkron maka dengan segera hal itu akan dikoreksi.
Advertisement