Pengamat Sebut Anies Berpotensi Kehilangan Dukungan di Pilkada Jakarta karena KIM Plus

Anies Baswedan dinilai terancam kehilangan dukungan partai dalam pemilihan Gubernur Jakarta karena kehadiran Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 06 Agu 2024, 12:22 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2024, 12:20 WIB
Bacagub Jakarta Anies Baswedan Berolahraga Sambil Menyapa Warga Saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor
Kedatangannya mendapat sambutan meriah dari warga yang sedang berolahraga di Minggu (4/8/2024) pagi. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat politik dan Direktur Survey and Polling Indonesia, Igor Dirgantara menilai, Anies Baswedan terancam kehilangan dukungan partai dalam pemilihan Gubernur Jakarta karena kehadiran Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus.

"Ya itu (kehilangan dukungan partai) potensial, kalau KIM plus memang bisa terwujud, Anies Baswedan pasti terjepit," kata Igor dilansir dari Antara, Selasa (6/8/2024).

Igor menjelaskan, KIM yang merupakan koalisi besar resmi mengusung kader Partai Golkar Ridwan Kamil (RK) menjadi calon gubernur Jakarta.

Kehadiran KIM plus sebagai motor pendukung RK membuat banyak partai berpotensi masuk ke dalam koalisi gemuk tersebut seperti NasDem, PKS dan PKB.

Menurut Igor, kondisi ini bisa membuat Anies ditinggalkan partai politik yang sebelumnya mendukung dalam pemilihan presiden 2024 lalu. Igor melanjutkan, Anies bisa saja tetap maju dalam pilkada Jakarta jika PKS dan PDI-P tetap berseberangan dengan KIM.

Namun demikian, masalah baru akan terjadi yakni perebutan kursi calon wakil gubernur Jakarta yang akan mendampingi Anies. Menurut Igor, PDI-P akan sulit menerima Anies jika calon wakil gubernur yang dicalonkan berasal dari PKS.

"PKS itu menginginkan duet Anies dengan Sohibul Iman tapi pasti ada resistensi dari PDI-P karena PDI-P pasti maunya kadernya (jadi cawagub)," kata dia.

 

Ramai Wacana KIM Plus, Anies: Saya Sih Mengalir Saja

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu dengan politikus Golkar Jusuf Hamka saat di kegiatan CFD Jakarta, Minggu (4/8/2024).
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu dengan politikus Golkar Jusuf Hamka saat di kegiatan CFD Jakarta, Minggu (4/8/2024). (Foto: Istimewa)

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, merespons santai wacana pembentukan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di Pilkada Jakarta 2024. Dia mengaku, fokus menyerap aspirasi yang disampaikan warga.

"Pokoknya buat saya sih mengalir saja, toh ini tentang warga Jakarta, aspirasi warga Jakarta," kata Anies di kawasan Car Free Day (CFD) Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (4/8/2024).

Menurut Anies, menyerap aspirasi sebanyak-banyaknya dari berbagai pihak menjadi yang terpenting jelang gelaran Pilkada serentak 2024. Termasuk, aspirasi dari berbagai partai politik (parpol).

"Cek aja sama DPW-DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) semua partai, apa aspirasinya. Itu mencerminkan aspirasi mereka," ucap Anies.

Anies menyebut, menjalin komunikasi dengan partai politik, termasuk parpol yang mengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024. Namun, ia belum mau membuka isi komunikasi yang dilakukan dengan parpol tersebut.

"Saya pasti bercerita sesudah programnya siap jalan. Jadi, sekarang juga gitu. Walaupun terjadi komunikasi dengan semua, termasuk dengan teman-teman gerindra, tapi nanti pada waktunya, baru kita ngobrol kalau udah tepat," kata Anies.

Anies juga enggan merespons lebih lanjut mengenai pencalonan bakal calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) jika benar KIM Plus terbentuk.

"Ya kita lihat nanti. Kan itu tentang masa depan ya. Yang kita bisa bicara kan masa lalu dan masa kini. Masa depan nanti kita lihat," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya