Kata Pramono Soal Pernyataan Suswono Tentang Janda Kaya Nikahi Pengangguran

Pramono menekankan, akan tetap menggaungkan politik riang gembira selama masa kampanye di Pilkada Jakarta.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 29 Okt 2024, 20:49 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2024, 20:47 WIB
Bang Doel Dicecar Saat Debat, Pramono: Datanya Sudah Besar
Calon Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung (© Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur Daerah Khusus Jakarta, Pramono Anung enggan menanggapi pernyataan Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1, Suswono soal janda kaya disarankan menikahi pria pengangguran. Pramono lebih memilih memperkenalkan gaya kampanye selama masa Pilkada 2024.

"Politik saya riang gembira, saya tidak mau menari-nari di tempat hal yang tidak perlu saya menari," kata dia kepada wartawan, Selasa (29/10/2024).

Pramono menekankan, akan tetap menggaungkan politik riang gembira selama masa kampanye di Pilkada Jakarta. Selain itu, dia fokus blusukan dan belanja masalah ke warga Jakarta.

"Jadi saya tetap riang gembira, fokus pada apa yang saya lakukan," ucap dia.

Sebelumnya, cawagub Jakarta Nomor urut 01, Suswono menyarankan agar janda kaya menikahi pemuda yang menganggur atau tidak bekerja.

Hal ini disampaikan Suswono dalam deklarasi dukungan Organisasi Masyarakat (Ormas) Bang Japar kepada pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) di Gedung Nyi Ageng Serang, Rasuna Said, Jakarta Selatan, Sabtu (26/10/2024).

Awalnya, Suswono lebih dulu menjelaskan bakal ada terobosan-terobosan yang akan diberikan pasangan RIDO. Salah satunya terkait kartu anak yatim.

"Ada beberapa terobosan-terobosan yang nanti akan dilakukan di samping tadi, pembenahan rumah kumuh. Nanti kartu-kartu yang sudah berlaku nanti akan terus dilanjutkan. Bahkan nanti ditambah dua kartu," kata Suswono.

"Apa kartunya? Satu tambahannya adalah kartu anak yatim. Jadi anak yatim, ingat ya perhatikan anak yatim nanti jadi anaknya gubernur. Ibu-ibu jangan, ini geer ya bu ya. Jangan nanti asumsinya berarti jandanya dinikahi gubernur. Enggak," sambungnya.

Kemudian, saat itulah Suswono memberikan saran kepada para janda kaya untuk dapat menikahi pemuda pengangguran menganggur atau tidak bekerja. Bahkan, dirinya pun memberikan contoh Nabi Muhammad yang dinikahi oleh Siti Khodijah.

"Kemarin ada yang nyeletuk. Waktu dialog ini. Pak ada kartu janda enggak? Saya pastikan kalau janda miskin pasti ada. Tapi masa janda kaya minta kartu juga? Saya sarankan janda kaya tolong nikahi pemuda yang nganggur," ujar Suswono.

"Setuju ya? Coba ingat Khadijah enggak? Tau Khadijah kan? Dia kan konglomerat. Nikahi siapa? Ya, Nabi waktu itu belum jadi nabi. Masih 25 tahun pemuda kan? Nah itu contoh kaya begitu," tambahnya.

Suswono Minta Maaf

Calon Wakil Gubernur nomor urut 1 Suswono saat debat kedua Pilgub Jakarta 2024.
Calon Wakil Gubernur nomor urut 1 Suswono saat debat kedua Pilgub Jakarta 2024. (Tangkapan Layar YouTube KPU Jakarta)

Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta nomor urut 01, Suswono, meminta maaf atas pernyataannya soal janda kaya menikahi pemuda pengangguran dalam pertemuan dengan Relawan Bang Japar beberapa waktu lalu yang menimbulkan polemik.

"Saya menyadari bahwa pernyataan saya dalam pertemuan dengan Relawan Bang Japar telah menimbulkan polemik. Atas hal itu saya meminta maaf, sekaligus mencabut pernyataan tersebut," kata Suswono dalam keterangannya, diterima Senin (28/10/2024).

Suswono menjelaskan, pernyataan itu ia sampaikan dalam konteks bercanda kala menanggapi celetukan salah satu warga dalam sebuah sosialisasi. Selain itu, Suswono memastikan tidak ada maksud sama sekali mencemooh janda apalagi Nabi Muhammad SAW.

Meski begitu, politikus Partai Keadilan Sejahtera itu menyadari guyonannya tersebut memang kurang tepat dan tidak bijaksana. Oleh sebab itu, dia pun tak memungkiri kekeliruannya soal janda kaya.

"Apa pun penjelasannya, saya sepenuhnya mengakui kesalahan saya. Guyonan tersebut meskipun dimaksudkan untuk menyampaikan kepedulian kepada anak yatim dan para janda serta pemuda di Jakarta, jelas tidak pada tempatnya," ungkapnya.

Lebih lanjut, Suswono menegaskan perbincangan terkait polemik yang terjadi saat ini bukan lah merupakan bagian dari program Ridwan Kamil-Suswono (RIDO). "Kami berkomitmen pada program pemberdayaan kelompok lemah dan rentan," kata dia.

Suswono juga menyadari ke depan pihaknya akan lebih berhati-hati dalam berkomunikasi. Sehingga, kata dia, nantinya diharapkan polemik serupa tak muncul di publik.

"Mari kita lanjutkan pembicaraan mengenai program yang membawa manfaat bagi masyarakat Jakarta," ujar Suswono.

Infografis

Infografis Adu Program 3 Paslon di Debat Pilkada Jakarta 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Adu Program 3 Paslon di Debat Pilkada Jakarta 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya