OSO Pertanyakan Survei LSI terkait Elektabilitas Parpol Peserta Pemilu

OSO berharap pihak lain tidak melakukan rekayasa dalam bentuk hasil survei.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Sep 2018, 14:35 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2018, 14:35 WIB
Partai Hanura Daftarkan Bakal Caleg ke KPU
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang atau OSO (dua kiri) bersama elite Partai Hanura saat tiba untuk menyerahkan berkas pendaftaran bakal calon legislatif di KPU, Jakarta, Selasa (17/7). (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) angkat bicara terkait hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang menyatakan partainya berpotensi tidak lolos ambang batas parlemen. Ambang batas parlemen yang ditetapkan undang-undang saat ini sebesar 4 persen.

"Jadi pertanyaannya cuma satu, sederhana. Yang mensurvei itu siapa? Dan yang nyuruh survei itu siapa?" kata OSO di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/9/2018).

Menurut dia, kinerja dan semangat kadernya sudah sangat berbeda. Karena itu dia berharap pihak lain tidak melakukan rekayasa dalam bentuk hasil survei.

"Jadi enggak usah kita merekayasa sendiri, biarkan satu pertarungan harus secara demokratis, jangan juga dihambat dihalangi atau ada kelompok-kelompok tertentu mengkerdilkan partai-partai khusus atau partai lain. Dan membesarkan partai-partai lain itu juga enggak fair," ungkap OSO.

Sebelumnya, LSI Denny JA merilis elektabilitas partai jelang Pemilihan Umum 2019. Hasilnya, jika pemilu dilaksanakan hari ini, PDI Perjuangan unggul dengan dana suara 24,8 persen, disusul Partai Gerindra 13,1 persen. Sedang Partai Golkar hanya mampu bertengger di urutan ketiga dengan perolehan suara 11,3 persen.

Survei ini dilakukan sejak tanggal 12-19 Agustus 2018 dengan menggunakan metode multistage random sampling yang melibatkan 1.200 responden dan margin of error 2,9 persen.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Hasil Survei LSI

Berikut hasil survei LSI tentang elektabilitas peserta Pemilu 2019:

1. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 24,8 persen

2. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 13,1 persen

3. Partai Golkar 11,3 persen

4. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 6,7 persen

5. Partai Demokrat 5,2 persen

6. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 3,9 persen

7. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 3,2 persen

8. Partai Nasional Demokrat (NasDem) 2,2 persen

9. Partai Persatuan Indonesia (Perindo) 1,7 persen

10. Partai Amanat Nasional (PAN) 1,4 persen

11. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 0,6 persen

12. Partai Bulan Bintang (PBB) 0,2 persen

13. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 0,2 persen

14. Partai Berkarya 0,1 persen

15. Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda) 0,1 persen

16. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) 0,1 persen

17. Undecided voter 25,2 persen

 

Reporter: Sania Mashabi

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya