KPU Coret Artis Mandala Shoji dari DCT Pemilu 2019

Mandala Shoji terbukti telah melakukan pelanggaran pidana pemilu.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Feb 2019, 09:44 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2019, 09:44 WIB
Penandatanganan Pakta Integritas Debat Kedua Capres
Ketua KPU Arief Budiman memberikan sambutan saat acara penandatanganan Pakta Integritas Moderator dan panelis pada Debat Kedua Calon Presiden (Capres) Pemilu 2019, di Jakarta, Sabtu (9/2). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menyatakan, nama Mandala Shoji dicoret dari daftar calon tetap (DCT) pemilu 2019. Penyebabnya, publik figur tersebut terbukti telah melakukan pelanggaran pidana pemilu.

"Pidana pemilu. Dalam UU itu kan jelas, kalau pidana pemilu maka dicoret. Sudah jelas," ujar Arief di Jakarta, dikutip dari JawaPos.com Sabtu 9 Februari 2019 

Arief mempersilakan kuasa hukum Mandala Shoji menempuh jalur hukum jika tidak puas dengan keputusan KPU. Namun, dia memastikan, keputusan KPU didasarkan pada Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu).

"Kalau tidak puas ruangnya memang sudah disediakan oleh undang-undang," katanya.

KPU memang tidak bisa mencoret nama Mandala Shoji dari surat suara yang telah diproduksi. Namun, nantinya KPU akan mengumumkan ke publik, bahwa calon yang bersangkutan dicoret dari DCT.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Divonis 3 Bulan Penjara

Sebelumnya, majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memvonis Mandala Shoji bersalah dengan hukuman penjara 3 bulan dan denda Rp 5 juta karena melanggar aturan Pemilu dengan membagikan kupon umrah.

Di Pengadilan Tinggi, pengajuan banding Mandala ditolak majelis hakim yang memperkuat putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Mandala telah menyerahkan diri ke Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat guna melaksanakan putusan pengadilan Jumat 8 Februari lalu.

 

Baca berita JawaPos.com menarik lainnya di sini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya