Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian mengklasifikasikan tingkat keamanan tempat pemungutan suara (TPS) ke dalam tiga kategori, yakni aman, rawan, dan sangat rawan. Klasifikasi dilakukan berdasarkan tingkat potensi konflik sosial di wilayah tersebut.
Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono menyatakan, tidak ada TPS dengan klasifikasi sangat rawan di wilayahnya. Sekitar 63 ribu TPS di wilayah hukum Polda Metro Jaya hanya memiliki klasifikasi aman dan rawan.
"Dari semua itu, kita tidak memiliki yang namanya TPS sangat rawan. Kita memiliki TPS yang aman dan rawan," ujar Gatot usai apel patroli skala besar di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (14/4/2019).
Advertisement
Gatot menjelaskan, variabel yang menentukan TPS tersebut dikategorikan aman salah satunya karena hanya didominasi oleh satu pasangan calon. Selain itu, wilayah tersebut juga tidak memiliki riwayat konflik sosial.
"(Di TPS aman) kita menempatkan tentunya anggota Polri dan anggota TNI yang minimal. Bisa kita tempatkan di TPS itu mungkin 1 (personel) Polri dan 16 Linmas untuk 8 TPS," ucapnya.
Sementara kategori TPS rawan disematkan untuk wilayah yang memiliki dominasi pemilih yang berimbang antarkandidat. Wilayah tersebut juga dipetakan memiliki potensi konflik horisontal, namun tidak terlalu rawan.
"Di TPS rawan ini, 1 (personel) Polri itu bersama-sama nanti dengan teman-teman dari TNI akan mengawasi 4 TPS kemudian dibantu dengan teman-teman 8 orang Linmas," tuturnya.
Hanya saja Gatot tidak menjelaskan secara detail di mana saja dan berapa jumlah TPS yang diketagorikan aman atau rawan. Dia memastikan, Polri dan TNI telah memiliki data dan menempatkan personelnya sesuai dengan kebutuhan.
"Kami juga menyiapkan, apabila di daerah tersebut ada potensi-potensi kerawanan yang meningkat, seperti dukungan terhadap paslon ini menguat, kemudian ada potensi terjadinya konflik sosial dan sebagainya, kami akan mempertebal pasukan di sana baik itu Polri maupun TNI," kata Gatot.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Dimulai Hari Ini
Sementara itu, patroli keamanan dalam skala besar di Ibu Kota dan sekitarnya sudah dimulai hari ini. Selain melakukan patroli siang dan malam, aparat gabungan TNI-Polri juga diterjunkan untuk menjaga objek-objek vital dan wilayah rawan di Ibu Kota hingga pemilu usai.
Jenderal bintang dua itu menegaskan, TNI-Polri akan mengamankan seluruh lapisan masyarakat dalam rangka menyalurkan hak pilihnya di Pemilu 2019 tanpa terkecuali. Dia memastikan, aparat tidak memprioritaskan keamanan golongan tertentu.
"Kita akan amankan siapa saja, tidak kita beda-bedakan. Kita akan memberikan yang terbaik kepada masyarakat agar aman dan nyaman untuk datang ke TPS. Kita jamin itu. Jangan takut dan jangan ragu datang ke TPS untuk memilih sesuai dengan kehendak masing-masing," kata Gatot menegaskan.
Selaras dengan upaya pengamanan ini, Gatot meminta peran seluruh masyarakat untuk menjaga iklim demokrasi Indonesia tetap sejuk. Dia berharap semua masyarakat berperan menciptakan Pemilu 2019 yang aman dan damai.
"Siapapun yang terpilih itu kehendak Allah. Jangan sampai kita memilih terjadi perpecahan di antara kita karena ada hasutan, provokator, dan lain-lain. Mari jadi cooling system," ucap Gatot memungkasi.
Advertisement