Liputan6.com, Jakarta - Banyak hal yang didiskusikan dalam ibadah terpenting umat Islam, sholat. Salah satunya adalah soal mukena yang menutup tangan saat sujud.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Diketahui telapak tangan adalah salah satu bagian tubuh yang termasuk anggota sujud. Lantas, apabila telapak tangan tertutup mukena saat sujud, apakah sholat sah?
Penjelasan Buya Yahya mengenai telapak tangan terhalang mukena saat sujud sholat menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Senin (17/2/2025).
Artikel kedua yang juga menyita perhatian adalah amalan Syekh Ali Jaber supaya rezeki mengalir deras.
Sementara, artikel ketiga terpopuler yaitu rajin sedekah tapi belum taubat dari keharaman, apakah dapat pahala?
Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.
Simak Video Pilihan Ini:
1. Telapak Tangan Terhalang Mukena saat Sujud, Sahkah Sholatnya? Ini Kata Buya Yahya
Sholat merupakan salah satu ibadah yang telah diatur tata caranya. Mulai dari syarat sah, rukun, hingga gerakan-gerakan sholat telah ditentukan dan umat Islam tinggal mengikuti apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW yang kemudian disampaikan kembali oleh ulama.
Banyak kitab yang dapat dijadikan rujukan untuk mempelajari tata cara sholat. Namun perlu diingat bahwa belajar agama tidak cukup membaca, tapi harus dikonfirmasi kepada ahlinya dalam hal ini guru yang bersanad.
Kendati begitu, ada saja muslim yang belum paham tentang tata cara pelaksanaan sholat. Ia pun memilih menanyakan permasalahannya kepada ulama kondang, seperti Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya.
Buya Yahya pernah mendapat pertanyaan dari salah seorang jemaahnya soal mukena yang digunakan muslimah saat sholat. Pertanyaannya, jika telapak tangan terhalang mukena saat sujud, apakah sholatnya sah?
Untuk mengetahui jawaban Buya Yahya, simak penjelasan di bawah ini.
Advertisement
2. 4 Amalan Syekh Ali Jaber agar Rezeki Mengalir Deras, Bisa Dicoba!
Rezeki merupakan segala sesuatu yang memberikan manfaat kepada makhluk ciptaan Allah. Rezeki yang Allah berikan tidak hanya kepada manusia, tapi juga hewan, tumbuhan, dan makhluk lainnya.
Rezeki seorang hamba Allah sudah ditentukan. Setiap orang sudah memiliki takaran rezekinya masing-masing dan itu tidak akan tertukar.Â
Rezeki yang Allah berikan tidak hanya soal harta. Rezeki dapat berupa makanan, kesehatan, tempat tinggal, bahkan lingkungan kerja yang baik pun termasuk rezeki.
Allah telah menjamin rezeki setiap hamba-Nya. Sebagai orang beriman, kita wajib percaya dan yakin bahwa Allah akan memberikan dan mencukupi rezeki kepada kita untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Namun memang untuk mendapatkan rezeki itu perlu ikhtiar. Selain bekerja, ikhtiar muslim perlu dibarengi dengan mendekatkan diri dan meningkatkan ibadah kepada-Nya.Â
Ada beberapa amalan yang dapat dilakukan muslim agar rezeki mengalir deras. Amalan-amalan ini pernah dibagikan oleh pendakwah Syekh Ali Jaber. Simak penjelasannya.
3. Rajin Sedekah tapi belum Taubat dari Keharaman, Apa Dapat Pahala? Buya Yahya Menjawab
Dalam ajaran Islam, taubat dan sedekah memiliki nilai pahala yang besar. Namun, manakah yang lebih utama? Buya Yahya memberikan penjelasan tentang hal ini dalam sebuah kajian yang membahas pentingnya memahami konsep tobat dan sedekah dengan benar.
Buya Yahya menyampaikan bahwa ada sebagian orang yang berpikir mengumpulkan harta haram lalu menyedekahkannya sebagai bentuk kebaikan. Namun, hal tersebut justru tidak akan diterima oleh Allah. Sedekah dengan harta haram bukanlah jalan kebaikan, melainkan kesalahan besar.
"Orang sengaja ngumpulin haram untuk sedekah, sedekahnya tidak akan diterima," ujar Buya Yahya dalam ceramah yang dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @albahjah-tv.
Buya Yahya menegaskan bahwa bagi seseorang yang ingin bertobat dari keharaman, tidak cukup hanya dengan bersedekah. Taubat harus menjadi prioritas utama sebelum berpikir untuk bersedekah. Jika seseorang masih dalam keadaan berdosa, maka langkah pertama adalah meninggalkan dosa tersebut.
Dalam Islam, tobat memiliki kedudukan yang sangat tinggi. Tobat bukan hanya sekadar menyesali perbuatan dosa, tetapi juga bertekad untuk tidak mengulanginya lagi. Seorang Muslim yang bertobat dengan sungguh-sungguh dijanjikan ampunan oleh Allah.
"Bahkan, tobat bisa lebih penting dan lebih besar pahalanya daripada sedekah. Wong dia tobat kok," lanjut Buya Yahya.
Advertisement
