Berapa Anggaran Subsidi KPR Tahun Depan?

Besaran pagu subsidi FLPP tahun depan harus ‎menunggu pidato Presiden dalam Nota Keuangan 2016.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 07 Agu 2015, 08:20 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2015, 08:20 WIB
Perumahan.
Perumahan (Foto: REI).

Liputan6.com, Jakarta- Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ‎memastikan anggaran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau subsidi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tahun depan akan mengalami kenaikan dari realisasi tahun ini sebesar Rp 5,1 triliun.

"Anggarannya diupayakan naik di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016, karena pemerintah selalu mengalokasikan dana FLPP setiap tahun," kata Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu, Askolani ‎saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Jumat (7/8/2015).

Dia bilang, besaran pagu subsidi FLPP tahun depan harus ‎menunggu pidato Presiden dalam Nota Keuangan dan RAPBN 2016 pada 14 Agustus 2015, sebelum peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-70.

Askolani membenarkan bahwa seluruh anggaran FLPP Rp 5,1 triliun di APBN Perubahan 2015 sudah ludes terserap oleh PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk hingga Juli ini. Dana tersebut dialokasikan untuk membayar subsidi selisih bunga program Sejuta Rumah gagasan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Subsidi yang diberikan terdiri dari bantuan uang muka tunai Rp 4 juta dan penurunan down payment (DP) 1 persen.

"‎Subsidi di tahun depan sama. Sekarang kan mungkin belum maksimal tapi dengan pagu lebih banyak lagi, jadi semakin banyak rumah yang bisa dibangun," ucap Askolani.

Keberhasilan penyerapan anggaran subsidi KPR itu, katanya, tidak terlepas dari kesanggupan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengejar program Sejuta Rumah. Instansi ini pun, diakui dia, telah memperbaiki mekanisme penyaluran anggaran sehingga berjalan maksimal.

"‎Tahun depan pasti akan lebih siap lagi dan lebih maksimal karena dipakai untuk program Sejuta Rumah. Kalau optimis tahun ini, maka tahun depan bisa jadi contoh yang bagus," terang Askolani.

‎Meski sudah terserap seluruhnya, dia mengatakan, Kemenkeu tak akan menambah atau mengalokasikan lagi anggaran FLPP tahun ini. "Enggak ada uangnya lagi untuk nambahin dan kalaupun mau, enggak bisa. Jadi kalau kata Kementerian PU Pera mau pakai anggaran kegiatan Badan Layanan ‎Umum (BLU) bisa saja," papar dia.

Sebelumnya Menteri Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono mengungkapkan, kemajuan pembangunan Sejuta Rumah dari FLPP sangat menggembirakan. Pasalnya hingga Juli ini, anggaran FLPP Rp 5,1 triliun sudah terserap seluruhnya.

"FLPP Rp 5,1 triliun sudah terserap semua, belum pernah ada sebelumnya. Bank BTN yang menyerap ini untuk program Sejuta Rumah," ujar dia.

Lebih jauh dijelaskan Basuki, untuk mewujudkan program Sejuta Rumah, pemerintah membantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk memperoleh rumah murah dengan penurunan DP 1 persen dan bantuan uang muka tunai Rp 4 juta.

"Meski pasar atau penjualan rumah ke atas slow atau melambat, tapi tidak dengan perumahan MBR. Kita akan pakai dana kegiatan Badan Layanan Umum (BLU) untuk mensubsidi selisih bunga," terang Basuki.

Total, kata dia, hingga saat ini sudah terbangun 400 ribu unit rumah untuk kalangan MBR. Ditambah peran serta dari pengembang seperti Podomoro yang akan membangun rumah MBR di Sentul, Jawa Barat.

"Kami yakin 600 ribu unit rumah MBR akan tercapai plus perumahan non MBR-nya," pungkas Basuki. (Fik/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya