Bumi Serpong Damai Tambah Stok Lahan 42 Hektare

Nilai akuisisi lahan seluas 42 hektare mencapai Rp 2,07 triliun yang dibiayai melalui perolehan kas BSDE.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Nov 2015, 16:26 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2015, 16:26 WIB
20151016-BSD-CITY
(www.kotabsd.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) telah menambah stok lahan atau cadangan lahan (land bank) seluas 42 hektare sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Dengan aksi tersebut, kini emiten tersebut sudah memiliki total land bank seluas 4.717 hektare di seluruh Indonesia.

Nilai akuisisi lahan seluas 42 hektare itu mencapai Rp 2,07 triliun yang dibiayai melalui perolehan kas dari operasional perseroan yang mencapai Rp 2,42 triliun.

“Cadangan land bank dan ketersediaan kas merupakan hal yang sangat krusial bagi pengembang karena akan menjamin pertumbuhan berkelanjutan perseroan dan pada akhirnya memberikan nilai tambah bagi pemegang saham," kata Direktur Bumi Serpong Damai, Hermawan Wijaya, pada acara Investor Summit di Jakarta, Selasa (10/11/2015).


Penambahan terbesar land bank terutama dilakukan pada proyek terbesar BSDE yaitu BSD City seluas 37 hektare. Aksi penambahan cadangan lahan ini diharapkan menjadi dasar pertumbuhan perseroan ke depan.

Hingga saat ini, perseroan memiliki cadangan lahan di sejumlah lokasi strategis seperti di CBD Kuningan, Grand Wisata di Bekasi, Grand City di Balikpapan, serta Kota Wisata di Cibubur.

Perseroan pada tahun ini telah meluncurkan beberapa produk unggulan baik itu residensial maupun komersial. Beberapa proyek yang telah diperkenalkan antara lain AEON Mall BSD City, Indonesia Convention Exibition (ICE), Courts Megastore, Vanya Park, Regent Town, dan Casa de Parco Apartement.

“Kami juga bermitra dengan investor strategis untuk meningkatkan value creation, seperti AEON Mall BSD yang bermitra dengan AEON Mall Jepang, Nava Park yang bermitra dengan pengembang multinasional Hongkongland serta ICE, kawasan pameran terbesar di Indonesia yang bekerja sama dengan Dyandra,” jelas Hermawan.

Dia menambahkan sektor residensial juga masih prospektif untuk terus dikembangkan. Di satu sisi, produk residensial merupakan kebutuhan utama konsumen, sementara di sisi lain juga bisa menjadi sarana investasi yang menguntungkan pada masa mendatang.

“Terlebih indikator ekonomi seperti nilai tukar terus menunjukan grafik pertumbuhan yang positif,” ujarnya.

Produk baru

Perseroan dalam waktu dekat juga akan meluncurkan produk terbaru seperti kawasan mixed use The Element Condominium di Rasuna senilai Rp2 triliun, dan Grand Wisata Festive Garden.

“Kami sedang menunggu momen yang tepat untuk peluncuran proyek-proyek tersebut. Terutama efek dari beberapa paket kebijakan pemerintah yang akan kembali mengairahkan pasar yang kami perkirakan pada kuartal I atau II tahun depan,” ungkapnya.

Adapun, aset BSDE per 30 September 2015 melonjak 26,30 persen menjadi Rp 35,62 triliun dibandingkan dengan posisi aset pada akhir tahun lalu yang tercatat Rp 28,21 triliun.

Hingga kuartal III 2015, BSDE berhasil meraih pendapatan Rp 4,6 triliun, meningkat 18 persen dibandingkan dengan raihan pada periode sama tahun sebelumnya senilai Rp 3,9 triliun.

Lonjakan pendapatan usaha BSDE ditopang oleh pertumbuhan penjualan tanah dan bangunan sebesar Rp 3,8 triliun bertumbuh year-on-year 19 persen atau setara 82 persen dari total pendapatan.

Pertumbuhan pendapatan ini meningkatkan laba usaha BSDE sebesar 14 persen menjadi Rp 2,2 triliun dibandingkan dengan raihan pada kuartal III 2014 senilai Rp 1,90 triliun. (Rinaldi/Gdn)


Reporter: Muhammad Rinaldi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya