Liputan6.com, Jakarta - PT PP Properti Tbk mengincar pendapatan prapenjualan (marketing sales) kurang lebih Rp 2,6 triliun pada 2016. Sedangkan hingga akhir tahun ini, marketing sales perseroan diprediksi menyentuh Rp 2 triliun, naik 58 persen dibandingkan realisasi pada 2014 sebesar Rp1,3 triliun.
Optimisme itu didukung hasil positif pemasaran dalam sembilan bulan terakhir. Hingga kuartal III 2015, pencapaian marketing sales perseroan sudah mencapai Rp 1,2 triliun, atau naik 45 persen secara year-on-year.
Emiten Bursa Efek Indonesia berkode saham PPRO ini juga memproyeksikan laba bersih pada tahun ini menyentuh Rp 302 miliar, melonjak 185 persen dibandingkan tahun lalu Rp 106 miliar.
“Peningkatan drastis laba bersih ini tidak lepas dari keberhasilan penjualan produk-produk yang diterima dengan baik oleh konsumen,” ujar Direktur Utama PP Properti, Taufik Hidayat seperti ditulis oleh Liputan6.com, Rabu (11/11/2015).
Baca Juga
Pendapatan perseroan ditopang oleh penjualan apartemen khususnya di Grand Kamala Lagoon dan Grand Sungkono Lagoon, yang merupakan dua proyek utama dari 11 mega proyek yang tengah dikembangkan PP Properti.
Emiten properti yang melantai di Bursa Efek Indonesia pada Mei 2015 ini fokus mengembangkan proyek yang terbagi atas tiga segmen portofolio, yakni mulai dari residensial, komersial, dan hospitality.
Pendapatan perseroan ditopang oleh tiga segmen. Segmen pertama adalah developer, di mana PP Properti saat ini tengah mengembangkan delapan proyek unggulan yang dapat memberikan kontribusi positif pendapatan prapenjualan bagi perseroan.
Dia menjelaskan superblok Grand Kamala Lagoon yang berlokasi di Bekasi dan dibangun di atas lahan seluas 28,2 hektare dan Grand Sungkono Lagoon, Surabaya seluas 3,5 hektare merupakan proyek andalan perseroan di segmen developer.
Superblok Grand Kamala Lagoon (GKL) merupakan landmark project PP Properti saat ini dan diperkirakan akan berkontribusi Rp 100 triliun hingga tahun 2035, sekaligus penyokong utama kinerja perseroan.
PP Properti telah meluncurkan dua tower apartemen di Grand Kamala Lagoon yakni Tower Emerald dan Tower Barclay. Tower Emerald akan dibangun setinggi 44 lantai dan menampung 1.688 unit apartemen.
“Tower tersebut dibangun pada tahun lalu dan sejak pertama kali diperkenalkan kepada pasar telah ludes terjual (sold out) pada awal tahun ini,” paparnya.
Tower Barclay Grand Kamala Lagoon merupakan menara kedua dan juga akan dibangun setinggi 44 lantai sehingga mampu menampung 2.028 unit apartemen dan mulai dipasarkan pada awal tahun ini. Tower ini telah terjual 45 persen.
PP Properti juga membangun Kamala Bridge, jembatan ikonik yang membentang di atas jalan tol Cikampek sebagai landmark daerah tersebut yang langsung menghubungkan akses utama menuju kawasan proyek.
Taufik menambahkan proyek dengan kontribusi terbesar kedua adalah superblok Grand Sungkono Lagoon, Surabaya yang di proyeksikan mengumpulkan pendapatan hingga Rp 8 triliun.
Tower pertama di proyek ini, yaitu The Venetian, memiliki 508 unit apartemen dan telah habis terserap. Sementara itu, tower kedua The Caspian terdiri dari 560 unit apartemen.
Sedangkan Grand Dharmahusada Lagoon, Surabaya adalah kawasan mixed used yang terletak di daerah strategis di Surabaya berdekatan dengan Universitas Airlangga dan ITS, Rumah Sakit Haji Surabaya dan pusat perbelanjaan Galaxy Mall. Kawasan yang menempati area seluas 4,2 ha tersebut ditargetkan meraup pendapatan sebesar Rp 10 triliun.
Sementara itu, di segmen properti, kontribusi prapenjualan dikontribusikan oleh Mall KAZA City, Park Hotel, dan produk properti lainnya.
Di segmen KSO-Developer, PPRO menjalin kerja sama operasi (joint operation) dengan mitra strategis untuk pengembangan sejumlah proyek, antara lain Apartemen Paladian Park, Kelapa Gading. (Rinaldi/Gdn)
Reporter: Muhammad Rinaldi