Liputan6.com, Jakarta Dokter di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) tentunya mengetahui semua jenis kasus yang menyebabkan banyak orang terpaksa harus masuk ke ruangannya. Termasuk kasus-kasus yang menyebabkan cedera akibat kejadian sehari-hari di rumah.
Agar hal itu tak terjadi pada Anda dan keluarga, maka cari tahulah seputar barang sehari-hari di rumah yang dapat berpotensi menimbulkan bahaya. Selanjutnya, larang keberadaan di rumah Anda atau jauhkan dari anak-anak Anda.
Baca Juga
Dan seperti yang dikutip dari Rumah.com, berikut adalah barang-barang yang sering jadi penyebab terjadinya kecelakaan di rumah yang harus Anda hindari – berdasarkan keterangan lima orang dokter UGD dari rumah sakit terkenal di Amerika.
Advertisement
1. Sabun mesin pencuci piring dan deterjen berjenis jel (pod)
Banyak bahan kimia rumahtangga yang bisa menyebabkan kematian jika sampai tertelan. Bahan ini dapat menyebabkan iritasi dan luka bakar jika terkena kulit meski dalam jumlah kecil.
“Semua bahan kimia harus tersimpan dan dalam keadaan terkunci jika ada anak-anak di rumah,” saran Dr. Seth Podolsky, seorang dokter UGD di Cleveland Clinic.
“Entah sabun deterjen jel untuk laundry atau mesin pencuci piring, saya tidak pernah menyimpannya di rumah saya. Keduanya jauh lebih terkonsentrasi daripada deterjen tradisional karena mengandung lebih banyak air dan jauh lebih beracun.” Kata Dr. Maryann Amirshahi, seorang dokter UGD di MedStar Washington Hospital Center di Washington.
Sabun jenis ini dapat mengakibatkan iritasi kulit dan mata, batuk, tersedak, dan bahkan kematian. Dan produk tradisional jarang menghasilkan reaksi yang kuat seperti itu.
2. Baterai kancing
Baterai kancing yang umum digunakan pada lampu LED dan mainan anak bisa sangat berbahaya bagi anak-anak jika mereka menelannya.
“Bahayanya adalah bahwa baterai bisa tersangkut di kerongkongan dan asam baterai yang terserap melalui dinding kerongkongan dapat menyebabkan cacat seumur hidup,” kata Dr. Dara Kass dari NYU Langone.
Jika baterai dapat melewati kerongkongan, asam dari baterai juga dapat menghancurkan usus, jika begini tentu saja harus segera dibedah karena dapat menyebabkan kematian.
3. Uang koin
Bayi dan anak-anak mempelajari dunia mereka dengan cara menempatkan segalanya ke dalam mulut mereka. Dan mereka mungkin juga akan menelan barang-barang yang berkilau seperti koin dan magnet.
“Koin bisa tersangkut di kerongkongan, sehingga jangan biarkan ada uang koin yang tergeletak di sekitar rumah,” kata Dr. Kass.
Koin yang tersangkut pada saluran pencernaan juga dapat menyebabkan obstruksi (susah buang air). Jadi simpan koin baik-baik di saku atau dompet Anda.
4. Sisa obat-obatan
Ada banyak obat yang merupakan “pil pembunuh” bagi anak-anak, terutama pil untuk jantung dan tekanan darah, dan obat penghilang rasa sakit yang keras. Jika Anda tidak memerlukannya lagi, hancurkan saja atau simpan yang jauh dari jangkauan anak.
Menurut Dr. Podolsky, bahkan obat-obatan tanpa resep sekalipun bisa mengancam keselamatan jiwa anak-anak. “Tylenol, obat yang sangat umum, juga dapat mematikan ketika dikonsumsi dalam dosis besar dan tidak diobati,” katanya.
Obat demam, Aspirin dan bahkan beberapa obat alergi juga berpotensi bahaya jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Jadi sangat penting untuk menjauhkannya dari jangkauan anak-anak.
5. Kembang api dan bahan peledak
Kembang api dan bahan peledak tidak seharusnya memiliki tempat dalam rumah karena mereka dapat menyebabkan luka bakar dan cedera mata pada anak-anak dan juga orang dewasa jika tidak ditangani dengan baik.
“Luka bakar pada wajah adalah cedera yang terburuk, dan sebagai dokter Anda harus lebih sering melakukan perawatan kepada pasien luka ini seumur hidupnya,” kata Dr. Mark Shapiro dari Duke Kesehatan.
6. Mie instan cup dari microwave
Siapa yang sangka jika mie instan secara sempurna dapat memberikan luka bakar yang serius?
Mie instan cup dalam wadah styrofoam bisa sangat panas ketika dimasak di microwave. Ketika mienya menempel pada kulit dapat menyebabkan luka bakar yang lebih parah, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2007.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa penanganan luka bakar untuk tubuh bagian atas karena kasus ini dua kali lebih lama dari luka bakar karena cairan panas saja.
Cairan panas lainnya pastinya juga berbahaya bagi anak-anak, jadi waspadalah!
Foto: Pixabay