Liputan6.com, Jakarta Melihat harga rumah yang semakin susah digapai di kota besar tempat Anda tinggal, Anda pun melirik daerah lainnya. Masalahnya area yang diincar bukan sekadar area suburban di dekat kota Anda saat ini, melainkan kota lainnya yang jaraknya cukup jauh.
Misalnya, saat ini Anda tinggal di Jakarta, dan Anda tertarik untuk memiliki rumah di Semarang atau Yogyakarta. Idenya, mungkin Anda bisa menggunakannya sebagai rumah peristirahatan saat pensiun nantinya.
Boleh saja, sih, membeli rumah di kota lain, tapi pastikan mayoritas poin ini dimiliki rumah incaran Anda.
Advertisement
Pilih area yang ‘dekat’ dengan Anda
Sebaiknya kota yang dipilih memiliki kedekatan dengan Anda. Maksudnya, Anda dulu pernah tinggal di kota itu, atau orangtua Anda tinggal di kota itu, atau ada saudara atau kenalan dekat Anda yang berada di sana.
Gunanya, agar rumah Anda tetap dirawat—terutama saat Anda belum sempat mengunjunginya dalam waktu lama—oleh kenalan Anda tersebut.
Tetap dekat dengan pusat kota
Anda mungkin ingin tinggal di area yang sejuk dan tenang. Tapi, ingat, Anda baru akan menggunakannya saat tua nanti. Jadi sebisa mungkin pilihlah rumah yang tetap dekat dengan pusat kota sehingga Anda tetap mudah berbelanja kebutuhan rumah.
Lagipula, kondisi lalu lintas di kota yang terlalu besar cenderung lebih aman. Harga rumah di pusat kota juga cenderung stabil, bahkan mengalami kenaikan yang pesat, sehingga Anda bisa menggunakannya sbeagai investasi jika sewaktu-waktu membutuhkan dana besar.
Pilih dekat dengan kampus
Tetap ingin melirik pinggiran kota? Sah-sah saja, asalkan lihat dulu kondisi sekitarnya. Lebih baik jika di sekitar Anda terdapat beberapa kampus.
Harga rumah di sekitar kampus juga cenderung mengalami kenaikan karena banyaknya jenis usaha yang bisa dilakukan di sekitar rumah, seperti mendirikan kos, membangun warung makan, serta usaha laundry. Meski nantinya Anda pensiun, tak berarti Anda tak melakukan apa-apa, kan?
Halaman yang memadai
Mengingat harga tanah atau rumah di kota lain yang tak sebesar kota tempat tinggal Anda, lebih murah, tak ada salahnya membeli rumah yang lebih besar.
Tak harus bangunannya yang superbesar, namun minimal Anda mempunyai halaman rumah yang memadai sehingga rumah Anda mendapatkan udara segar setiap harinya. Gunakan halamannya untuk menanam beragam tanaman buah.
Buatlah tanah yang produktif
Saat Anda membeli tanah—yang nantinya akan dibangun rumah—jangan membiarkan tanah tersebut menganggur.
Buatlah tanah menjadi lebih produktif dengan menggunakannya sebagai tempat bercocok tanam. Jika Anda sudah membangun rumahnya, rumah bisa disewakan terlebih dahulu.
Foto: Pixabay
Sumber: Rumah.com
Rina Susanto