Tips Cicil Rumah Bagi Pekerja Gaji Rp5 Juta

Bagi Anda yang ingin mencicil rumah namun penghasilan terbatas, maka sangat penting untuk mengetahui trik menjalani masa KPR.

oleh Fathia Azkia diperbarui 16 Agu 2018, 11:32 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2018, 11:32 WIB
Ingin Cicil Rumah? Jangan Pilih Suku Bunga KPR yang Rendah!
Berapapun cicilan KPR yang akan Anda bayar nantinya, sebaiknya tidak lebih dari 40% penghasilan Anda.

Liputan6.com, Jakarta - Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sampai hari ini masih terus diminati konsumen karena menawarkan sejumlah keuntungan, diantaranya biaya awal yang tidak besar. Calon debitur hanya diminta melengkapi dokumen termasuk sudah melunasi uang muka rumah kepada pengembang.

Nah, bagi Anda yang ingin mencicil rumah namun penghasilan terbatas, katakanlah hanya Rp5 juta, sangat penting untuk mengetahui trik menjalani masa KPR agar cepat lunas. Ini berguna juga supaya perencanaan keuangan bulanan Anda terkendali dan terhindar dari kredit macet. Simak tipsnya dari Rumah.com.

Sesuaikan Keadaan

Mengingat penghasilan yang terbatas, maka pilihan lokasi bertempat tinggal tidak mungkin berada di tengah kota. Sebab harga lahan sudah pasti tinggi begitupun harga rumahnya.

Oleh karenanya, jika Anda menginginkan rumah dengan harga yang tidak terlalu mahal, Anda dapat mengajukan KPR untuk rumah tipe kecil yang terletak di kota penyangga seperti Depok, Tangerang, dan Bekasi. Tapi, jangan sembarangan beli rumah di pinggir kota tanpa menyimak ulasannya dalam Area Insider di Rumah.com.

Ini turut bertujuan menghindarkan Anda dari cicilan yang terlalu besar. Selain itu, uang Anda juga tidak akan terkuras untuk membayar uang muka.

 

Hitung dengan Tepat

Jumlah angsuran adalah harga rumah dikurangi uang muka. Rata-rata nominal uang muka yang dipatok pengembang saat ini adalah 10%-15% dari harga jual rumah.

Artinya, 90%-85% sisanya merupakan pokok angka yang akan dibayar dengan metode angsuran atau cicilan. Dalam pembayaran cicilan, selain angsuran, Anda juga harus memperhitungkan bunga.

Berapapun cicilan KPR yang akan Anda bayar nantinya, sebaiknya tidak lebih dari 40% penghasilan Anda. Karena bank di Indonesia hanya akan menyetujui cicilan yang tidak lebih besar dari 30% penghasilan.

Berikut ini contoh sederhana perhitungan cicilan KPR:

Misalnya membeli rumah dengan harga Rp185 juta dengan tenor 15 tahun. Maka perhitungannya sebagai berikut:

Uang muka 15% = 15/100 X Rp185 juta = Rp27.750.000

Sisa yang harus dibayar dengan cicilan = Rp157.250.000

Perlu dicatat, angka Rp157.250.000 juta ini merupakan pokok kredit dan bukan angka pasti yang harus dilunasi. Ada tambahan bunga kredit yang harus dibayar tiap bulan bersamaan dengan cicilan. Simak juga: Biaya-Biaya Beli Rumah

Besaran bunga akan ditentukan sesuai dengan suku bunga bank yang berlaku saat itu. Jika suku bunga tetap yang berlaku adalah 10%, maka perhitungannya adalah:

A1 = Rp157.250.000 (pokok kredit)

A2 = 15 (lama angsuran) = 15 x 12 bulan = 180 bulan

A3 = 10% (bunga)

Dengan menggunakan kalkulator KPR di Rumah.com, diperoleh nominal cicilan KPR yang harus dibayar tiap bulannya sebesar Rp1.689.817.

Dengan melihat contoh perhitungan di atas, dapat ditentukan penghasilan yang cocok untuk membeli rumah dengan harga Rp185 juta. Mari hitung Rp1.689.817 dibagi 30%. Maka akan diperoleh hasil Rp5.632.723.

Dengan demikian dapat disimpulkan, jika pendapatan Anda berkisar antara Rp5 juta ke atas (tidak sampai Rp6 juta), maksimal cicilan KPR yang dapat Anda ambil tidak boleh lebih dari Rp1.689.817 sampai Rp1,8 juta.

(Sudah temukan rumah idaman? Pastikan itu adalah rumah yang tepat untuk Anda dengan menyimak terlebih dulu ulasannya di Review Properti dari Rumah.com)

Bagaimana Pengaturan Gajinya?

Dalam ilmu perencanaan keuangan sebaiknya Anda mengalokasikan penghasilan untuk beberapa pos berikut ini:

  • 50%-60% untuk biaya hidup bulanan.
  • 20% untuk tabungan dan investasi sesuai tujuan finansial.
  • 10% untuk dana darurat.
  • Maksimal 30% untuk cicilan rumah.

Dari pos di atas, kebutuhan gaya hidup masuk kedalam 50%-60% biaya bulanan, di mana hanya 20% saja yang boleh dihabiskan.

Jika Anda mampu, 20% pos untuk kebutuhan gaya hidup ini sebaiknya diperkecil ‘jatahnya’ menjadi hanya 10%.

Sementara sisanya lagi (10%) dialokasikan untuk pos darurat KPR, berjaga-jaga apabila suku bunga bank mendadak naik drastis.

Manfaatkan event DealJuara, Pameran Properti Online Terbesar di Indonesia yang digelar Rumah.com mulai 20 Juli sampai 30 September 2018, dengan beragam penawaran menarik mulai dari DP 0%, cash back, gratis biaya KPR, hingga diskon Rp135 juta!

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya