Optimisme Pengembang Capai Target Semester Akhir

Perlambatan pada sektor properti memang terjadi sejak Pemilihan Umum (Pemilu). Namun, pengembang tetap optimis untuk mencapai target penjualan di akhir semester tahun ini. Fokus mengejar target penjualan dibandingkan menambah target penjualan.

oleh boyleonard diperbarui 23 Sep 2019, 12:33 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2019, 12:33 WIB
Pengembang Optimistis Kejar Target Akhir Tahun
Pengembang tetap optimis capai target semester akhir

Liputan6.com, Jakarta - Perlambatan pada sektor properti memang terjadi sejak Pemilihan Umum (Pemilu). Namun, pengembang tetap optimis untuk mencapai target penjualan di akhir semester tahun ini. Fokus mengejar target penjualan dibandingkan menambah target penjualan.

Pengembang nasional tetap optimistis mengejar target penjualan hingga akhir tahun ini. Kendati tak memungkiri bahwa perlambatan memang masih terjadi selama lebih dari paruh pertama tahun ini. Misalnya saja, PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) tetap optimistis bisa menorehkan kinerja positif kendati di paruh pertama ada perlambatan. 

Direktur Keuangan Metropolitan Land, Olivia Surodjo mengatakan masih ada hasil penjualan yang bisa diklaim sebagai pendapatan dengan adanya sejumlah proyek yang akan diserahterimakan kepada konsumen hingga akhir tahun ini.

 

 

“Pastinya, pendapatan akan naik tahun ini karena ada beberapa Joint Operation (JO) yang akan diserahkan di akhir semester ini. Dengan begitu kami bisa mengakui penjualan dan itu akan meningkat,” katanya.

Namun, memang pendapatan yang diperoleh dari hasil JO tersebut tidak sepenuhnya masuk ke kantong perusahaan dan harus dibagi dengan pihak ketiga yaitu Kapple Land. 

Selain itu, Olivia mengatakan kinerja pada paruh pertama tahun ini memang kurang bergairah apalagi dengan tidak melakukan penjualan lahan komersial.

Sementara itu, PT Summarecon Agung Tbk. telah merealisasikan marketing sales senilai Rp3,05 Triliun atau 76,25% dari target setahun.

Direktur Utama Summarecon Adrianto P. Adhi mengatakan hingga Agustus 2019 telah mengantongi pra penjualan senilai Rp3,05 Triliun.

Simak juga: Kesalahan Jual Rumah yang Paling Sering Terjadi

Nilai penjualan itu disokong oleh proyek di Serpong sebesar 53% atau setara dengan Rp1,55 Triliun. Sisanya diperoleh dari pemasaran proyek township di Kelapa Gading, Bekasi, Karawang, Bandung, dan Makassar.

Adrianto optimistis sampai dengan akhir tahun target bisa terpenuhi. Pasalnya, paska pemilihan umum industri properti kembali bergeliat. Menurutnya, saat ini lebih banyak konsumen akhir yang menyerap produk perumahan dibandingkan dengan investor.

“Paska Pemilu sedikit ada pertumbuhan, walaupun belum sepenuhnya pulih. Selain itu, atmosfer industri properti kini sebagian besar. Penjualan diserap oleh end user sedangkan investor belum banyak bergerak,” katanya.

Kenapa beli rumah baru lebih menguntungkan? Cari tahu jawabannya di sini

Kendati telah mengantongi 76,25% target marketing sales, Adrianto tidak ingin jumawa. Menurutnya, ketimbang menambah target penjualan akan lebih baik saat ini mengejar sisa pemasaran.

“Semua produk yang ada di semua township akan kita fokus kan dalam penjualan agar tercapai target nya (belum revisi). Fokus mencapai target dulu,” katanya.

Temukan beragam tips, panduan, dan informasi seputar properti di Panduan Rumah.com

Hanya rumah.com yang Percaya Anda semua bisa punya rumah

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya