Kasus Penikaman Anggota Kostrad di Gowa Dilimpahkan ke Jakarta

Peranan masing-masing tersangka penusukan anggota Kostrad terungkap dalam rekonstruksi.

oleh Eka Hakim diperbarui 25 Jan 2016, 03:26 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2016, 03:26 WIB
20150713-Prajuritnya Ditusuk, Pangkostrad Serahkan Kasusnya pada Polisi-Jakarta-Pangkostrad Letnan Jendral Mulyono 3
Pangkostrad Letnan Jenderal Mulyono memberikan keterangan di Media Center Kostrad, Jakarta, Senin (13/7/2015). Mulyono menyerahkan sepenuhnya pengusutan kasus penusukan anggota Brigif L-3/k di Gowa kepada kepolisian. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Makassar - Setelah pemberkasannya dinyatakan rampung alias P21 oleh pihak kejaksaan, penyidik Direktorat Reskrimum Polda Sulselbar mengagendakan pelimpahan tahap dua perkara kasus penikaman terhadap anggota Kostrad, Pratu Hasbi alias Apping alias Asvin, dan rekannya Pratu Faturrahman ke Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat hari Senin (25/1/2016) ini.

"Seluruh tersangka terdiri 5 orang dan berkas perkaranya kita serahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat," ujar Kompol Gany Alamsyah Kepala Subdit IV Direktorat Reskrimum Polda Sulsel, Kompol Gany Alamsyah, Minggu, (24/1/2016).

Secara terpisah, kuasa hukum kelima tersangka, Shyafril Muis Hamzah, berharap proses persidangan dapat berjalan lancar dan menghasilkan rasa keadilan terhadap kelima tersangka sesuai dengan peranannya masing masing dalam perkara tersebut.

"Kelima tersangka perannya dalam perkara hanya terlibat dalam penganiayaan terhadap Pratu Faturrahman bukan pelaku utama. Dimana pelaku utama penikaman terhadap Korban Pratu Hasbi adalah Prada Hs namun yang bersangkutan sudah meninggal dunia," kata Shyafril kepada Liputan6.com.

Dalam kasus ini penyidik menetapkan 6 orang tersangka, yakni Prada Hs, Brigpol An, Brigpol As, Bripka Rm, Prada Rh, Bripda Za. Namun dari 6 tersangka satu orang diantaranya telah meninggal dalam kecelakaan lalu lintas, yakni Prada Hs.

Peranan masing-masing tersangka terungkap dalam rekonstruksi yang digelar terbuka. Dari 26 adegan yang diperagakan, peristiwa penikaman terjadi pada adegan 17 dimana tersangka Prada Hs mencabut badiknya kemudian menikam dada sebelah kiri korban, Pratu Hasbi.

Peran Prada HS sendiri dilakoni pemeran pengganti karena yang bersangkutan telah meninggal dunia. Selanjutnya pada adegan 21, rekan korban yakni Pratu Faturrahman dikejar 3 tersangka lainnya, yakni Brigpol An, Brigpol As dan Bripka Rm dan Brigpol An.

Mereka menikam punggung korban Pratu Faturrahman dalam posisi terjatuh. Lalu 2 tersangka lainnya, Brigpol As dan Bripka Rm ikut menendang korban yang yang sudah rebah di tanah.

"Jadi menurut kami kelima tersangka hanya dapat dijerat pasal 351 ayat 1 KUHP sesuai dengan peranannya dalam kasus ini yang didukung oleh fakta rekonstruksi," ungkap Syhafril.

Kejadian ini berawal saat saksi Wais (20), warga Pandang-Pandang, Gowa bersama 8 temannya yang di antaranya Pratu Hasbi alias Apping alias Aspin dan Pratu Rahman Faturrahman (26) anggota Kostrad sedang nongkrong di pelataran lapangan Syekh Yusuf Gowa.

Tiba-tiba 2 orang berboncengan sepeda motor langsung menghampiri Pratu Rahman dan langsung mencekiknya. Tak hanya itu, pelaku juga menyeret dan membanting Pratu Rahman.

Tak lama berselang, muncul 10 pengendara motor yang disinyalir teman pelaku turut membantu. Melihat kondisi tak berimbang, Pratu Rahman lalu melarikan diri ke arah barat lapangan Syekh Yusuf Gowa.

Hal yang sama juga dilakukan Pratu Hasbi alias Apping alias Asvin. Namun pelaku menarik jaket yang digunakan Pratu Hasbi dan kemudian menusuk dengan senjata tajam yang mengenai dada bagian kiri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya