40% Mantan PSK Gagal Berwirausaha, Ini Penyebabnya

Bidang usaha yang dirintis eks PSK beragam, mulai dari kerajinan tangan, membuat produk makanan olahan hingga toko kelontong.

oleh Zainul Arifin diperbarui 28 Jan 2016, 05:04 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2016, 05:04 WIB
Ilustrasi PSK
Ilustrasi PSK di lokalisasi. (Istimewa)

Liputan6.com, Malang - Sebanyak 170 warga Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang pernah bekerja sebagai pekerja seks komersial (PSK) dimodali untuk bisa bekerja di sektor informal. Namun, hanya 60% usaha PSK yang berhasil bertahan.

"Tidak semuanya berhasil, ada 40 persen di antaranya yang gagal dalam merintis usaha. Semua tetap kami pantau," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Malang Sri Wahyuni Pudji Lestari, Rabu (27/1/2016).
 
Menurut Sri, butuh keuletan agar usaha yang tengah mereka lakoni tetap bertahan. Kemungkinan kegagalan mereka dilatari 2 hal, kurang maksimal dalam berupaya atau tak berminat mendalami dunia usaha.

Karena itu, para PSK tetap butuh pendampingan secara intensif agar mereka tak kembali ke profesi yang salah itu.
 


"Ada yang membikin usaha kerupuk dibantu anaknya sehingga terus berjalan. Ada yang sedikit kurang laku terus merasa tak berjodoh dalam usahanya itu," ucap Sri.
 
Bidang usaha yang dirintis PSK beragam, mulai dari kerajinan tangan, membuat produk makanan olahan hingga toko kelontong.

Beberapa di antaranya semakin berkembang. Sebagai apresiasi, Pemkab Malang mengusulkan 25 orang mendapat modal tambahan dari Kementerian Sosial.
 
"Agar usaha mereka bisa semakin berkembang. Usulan modal tambahan nilainya lebih besar dari bantuan awal," kata Sri. 

Para PSK tersebut berasal dari 7 lokalisasi di Kabupaten Malang. Yakni, lokalisasi Girun Gondanglegi, Suko Sumberpucung, Kebobang Wonosari, Kali Biru Kromengan, Kali Kudu Pujon, Embong Miring Ngantang dan Pulau Biru Sumbermanjing Wetan. Seluruh lokalisasi itu sudah ditutup sejak beberapa tahun silam.
 
"Bekas penghuninya yang asal Kabupaten Malang itulah yang dibina dan dibantu permodalan agar berdaya secara ekonomi," tutur Sri.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya