Liputan6.com, Yogyakarta - Presiden RI ke-2 Soeharto lahir di Dusun Kemusuk Desa Argomulyo Kecamatan Sedayu, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Saat ini rumah aslinya di Kemusuk memang sudah tidak terlihat lagi.
Namun petilasan rumahnya masih dapat di jumpai. Salah satunya, peninggalan Soekirah ibunda Soeharto, berupa sumur petilasan Soeharto sewaktu kecil. Sumur ini pun terlihat masih mengeluarkan air yang jernih. Bahkan tidak jarang masih banyak pengunjung yang mengambil langsung air itu untuk dibawa pulang.
Baca Juga
"Sampai sekarang banyak pengunjung yang masih mengambil air dari sumur petilasan Soeharto ini," kata Wakil Kepala Memorial Soeharto, Gatot Nugroho, di Yogyakarta, Rabu (27/1/2016).
Gatot sendiri tidak mempercayai hal mistis terkait sumur itu. Namun yang jelas pengunjung ingin merasakan air sumur tersebut.
Advertisement
Ia juga mengaku tidak mengetahui jika ada pengunjung yang mempercayai air sumur itu dapat menyembuhkan atau dapat melancarkan rejeki.
"Kita persilahkan, boleh ditimba boleh diambil. Itu keyakinan masing-masing," tandas Gatot.
Soeharto meninggal pada 27 Januari 2008 setelah dirawat RSPP Pertamina Jakarta Selatan selama 23 hari. Soeharto yang dijuluki Bapak Pembangunan itu meninggal dalam usia 87 tahun, disebabkan kegagalan multiorgan.