Liputan6.com, Pangkalpinang - Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, hampir lumpuh akibat bencana banjir yang merendam beberapa lokasi penting di wilayah itu. Ketinggian banjir di ibukota provinsi Babel itu antara 1-2 meter.
Dikutip dari Antara, banjir merendam kantor pemerintahan Kota Pangkalpinang pada Selasa (9/2/2016) sehingga aktivitas perkantoran tidak berjalan. Sejumlah pusat perbelanjaan seperti Puncak Mall, Ramayana, dan BTC juga terendam banjir. Akses ke lokasi itu terputus di seluruh jembatan penghubung menuju tempat tersebut.
Hingga berita diturunkan, masih banyak masyarakat yang berusaha menyelamatkan barang-barang berharganya dari rumahnya. Sebagian lainnya membersihkan sampah maupun peralatan rumah tangga yang hanyut dan tersangkut di jembatan penghubung.
Baca Juga
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Pangkalpinang memperkirakan hujan dengan intensitas ringan masih mendominasi kondisi daratan di Babel.
"5 kabupaten kota diprakirakan akan turun hujan dengan intensitas ringan, sedangkan 2 kabupaten lainnya diprediksi akan terjadi hujan dengan intensitas sedang," kata Staf Koordinator Unit Analisa pada Kantor BMKG Pangkalpinang Tri Yulianto di Pangkalpinang, Selasa (9/2/2016).
Kelima daerah yang berpotensi hujan ringan tersebut, lanjut Tri, yakni Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Bangka Barat dan Kota Pangkalpinang, sedangkan hujan dengan intensitas sedang diperkirakan akan terjadi di Kabupaten Belitung dan Belitung Timur.
Cuaca Ekstrem di Perairan
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Pangkalpinang mengimbau pelaku pelayaran dan nelayan mewaspadai cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi di perairan Bangka Belitung (Babel) hingga Rabu, 10 Februari 2016.
"Prakiraan gelombang laut di perairan tersebut masih berpotensi mencapai ketinggian hingga 4,5 meter. Makanya, diminta untuk waspadai agar terhindar dari hal tak diinginkan," kata Tri.
Ia mengatakan, gelombang tinggi berpeluang terjadi di perairan utara Pulau Bangka, Selat Gelasa dan Selat Karimata dengan kecepatan angin mencapai 56 kilometer per jam bergerak dari barat laut menuju timur laut.
Para nelayan dan pelaku pelayaran diminta lebih waspada saat melewati jalur pelayaran tersebut, terutama menjelang hujan, agar terhindar dari kecelakaan yang akan terjadi di laut.
"Kita mengimbau pengguna jasa perhubungan laut, terutama nelayan untuk mewaspadai kondisi cuaca buruk ini, karena bisa mengakibatkan kecelakaan laut dan mengancam keselamatan jiwa akibat hempasan ombak yang tinggi," ujar Tri.
Gelombang tinggi juga diperkirakan akan terjadi di beberapa perairan Babel lainnya, seperti di selatan Pulau Bangka. Gelombang diprediksi akan mencapai ketinggian hingga 2 meter yang disertai angin dengan kecepatan mencapai 44 kilometer per jam.
"Sedangkan, ketinggian gelombang laut di Selat Bangka diprediksi akan mencapai 1,5 meter disertai angin berkecepatan 12 hingga 42 kilometer per jam," kata dia.
Advertisement