Liputan6.com, Medan - Penumpang jasa transportasi kereta api (KA) jurusan Pematangsiantar-Medan, Sumatera Utara atau sebaliknya, mengusulkan kepada manajemen PT KAI untuk memposisikan tempat duduk yang tidak berhadap-hadapan tapi searah dengan lokomotif.
Para penumpang mengaku merasakan mual dan pusing bila duduk membelakangi arah perjalanan atau lokomotif. Mereka memesan tiket posisi duduk searah tetapi seringkali mendapatkan yang berlawanan.
"Jadinya saya berharap kesediaan penumpang lain untuk tukar tempat duduk," ujar Wastini (86), seorang penumpang dari Bukit Tinggi, dikutip Antara, Kamis 24 Maret 2016. Keterangan senada dikemukakan penumpang asal Kota Pematangsiantar, Rusdi Siregar (73 tahun).
Kedua lansia tersebut mengaku memilih KA, karena sewaktu-waktu bebas membuang hajat, tetapi kalau posisi kursi lebih nyaman naik kendaraan angkutan umum.
Baca Juga
Â
"Kalau dua-duanya bisa(posisi duduk dan buang hajat) ada pada kereta api, kan lebih baik, apalagi keselamatan lebih terjamin," kata Wastini.
Sementara Sania Ritonga (22 tahun) dan Dinda Asri (21 tahun) penduduk Pematangsiantar mengaku risih harus berhadapan duduk dengan penumpang lain, terutama para lelaki.
Ruang tempat duduk di KA dengan posisi saling berhadapan kira-kira seluas dua meter dengan alas duduk mencapai 120 cm, sehingga sekat antar tempat duduk 80 cm.
Dengan kondisi seperti itu, kaki penumpang dewasa dari dua arah, apalagi yang berperawakan tinggi, akan bersenggolan.
"Duduknya enggak bebas, enggak bisa nyantai, karena jarak lutut dengan yang lain bisa dibilang tidak berjarak," kata Sania.
Penumpang pernah merasakan gerbong KA yang posisi tempat duduknya bisa distel (diatur), sehingga bebas memilih arah.
Jika bersama keluarga dalam jumlah lebih dari dua orang bisa diatur dengan posisi berhadapan, jika hanya dua orang dan butuh privasi, diatur satu arah.