Aksi Risma di Kampung Nelayan Kenjeran

Risma menyatakan, kulit kerang yang ada di sekitar kampung nelayan ini bisa dimanfaatkan.

oleh Dhimas Prasaja diperbarui 03 Apr 2016, 20:56 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2016, 20:56 WIB
6-tri-risma-140221b.jpg
Di depan media, Risma mengaku siap jika ia harus mundur dari jabatannya (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meninjau langsung kampung nelayan Pantai Kenjeran sebelah timur Sentra Ikan Bulak (SIB). Dengan berjalan kaki Risma sesekali berhenti saat melihat tumpukan kulit kerang di sepanjang jalan dekat rumah warga. 

Risma menyatakan, kulit kerang yang ada di sekitar kampung nelayan ini bisa dimanfaatkan. 
 
"Kulit kerang ini sebenarnya layak jual jika warga mau diberdayakan. Kerang ini bisa mahal kalau dibuat jadi alas di jam tangan ini, bisa seperti jam tangan saya," kata Risma sambil menunjukkan jam tangan yang digunakannya, Surabaya, Minggu (3/4/2016).
 
Mantan Kepala Bappeko Kota Surabaya ini ingin menggandeng kampus dan akademisi untuk mengolah kulit kerang yang ada di sekitar kampung Bulak Cumpat, tepatnya kampung nelayan pesisir pantai utara Kenjeran Surabaya.
 
Risma juga ingin rumah nelayan sebagian dihias dengan ditempeli cangkang atau kulit kerang. 
"Saya inginnya itu warga mau menempel kulit kerang di dinding rumahnya dan bisa jadi ikon rumah kerang di sekitar sini," kata dia.
 
Lurah Kedung Cowek Suradiyanto mengatakan, akan mencarikan rumah dan lokasi yang akan digunakan sebagai ikon rumah kerang seperti yang diinginkan Risma. 
 
Usai memberikan instruksi, Risma melihat sejumlah mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ITS yang sedang bersih-bersih pesisir. Tanpa pikir panjang, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu langsung nimbrung membersihkan sampah-sampah yang ada di pesisir pantaiitu.
 
"Ayo rek bantu diresiki iki kabeh (ayo, bantu bersihkan ini semua)," kata Risma sambil mengambil satu per satu sampah yang berserakan itu bersama puluhan Mahasiswa ITS di sekitar pesisir kampung nelayan Pantai Kenjeran Surabaya.
 
Hanya selang 30 menit, puluhan karung warna putih itu penuh dengan sampah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya