Liputan6.com, Serang - Pemerintah Australia akan membangun pelabuhan khusus ternak sapi di Pelabuhan Bojonegara, Kabupaten Serang. Untuk itu gubernur dan wakil gubernur Banten diundang untuk pembahasan rencana tersebut di Australia.
Gubernur Banten ke Australia bukan khusus membawa nama Banten, melainkan Indonesia secara umum. Setelah ada kesepakatan, selanjutnya sebagai tindak lanjut pemerintah daerah akan memfasilitasi Australia untuk menggarap pelabuhan tersebut.
Gubernur Banten Rano Karno mengatakan, ketertarikan investor Australia ke Indonesia khususnya Banten, menjadi peluang dan kesempatan yang harus diambil sebagai bagian dari pertumbuhan ekonomi di daerah.
"Investasinya khusus pada pelabuhan ternak sapi dan ini kesempatan bagi Banten. Makanya secara khusus mengundang ke sana," kata Rano Karno usai pelantikan eselon II dan IV di Pendopo Gubernur Banten KP3B, di Serang, dikutip Antara, Jumat 15 April 2016.
Â
Baca Juga
Baca Juga
Rencana investasi Australia tersebut sebagai tindaklanjut dari kehadiran Gubernur Banten Rano Karno dalam undangan Duta Besar Indonesia untuk Australia pada acara Business Summit 2015 di Canberra, Australia, 13 November 2015 lalu.
"Ini menindaklanjuti pertemuan tahun lalu, terkait ketertarikan Australia membuat pelabuhan khusus ternak sapi di Bojonegara. Di sana akan ada penandatanganan agreement," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BKPMPT) Provinsi Banten Babar Suharso. Â
Dia menyebutkan nilai investasi perusahaan bernama National Ports Corporate Limited (NPCL) tersebut mencapai lebih dari 200 juta Dolar Australia. Saat ini pembangunan pelabuhan ternak tersebut masih dalam tahap pra-feasibility study (FS).
"Jadi nanti bukan hanya pelabuhan ternak sapi, ada juga komoditas lain dari lokal Banten, seperti ikan, lobster, dan produk lain. Ini juga untuk agrobisnis," tegas Babar.
Menurut Babar, kehadiran investor Australia ke Indonesia menjadi peluang yang harus ditangkap pemerintah, karena selama ini investasi Australia di Indonesia masih terbilang sedikit.
"Walaupun negara berdekatan, nilai investasi Australia di Indonesia rendah, ada di ranking 11," kata dia.
Menurut Babar, minat investasi Australia ke Indonesia ini jadi langkah awal dan sejarah karena karena sebelumnya tidak ada, kecuali hanya menjual produk.
"Kesiapan pemda yaitu memfasilitasi, tentu dengan adanya regulasi yang mendukung, termasuk infrastruktur pendukung akses menuju Bojonegara," kata Babar.
Advertisement